Surabaya (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur menggelar kompetisi mencari kriya cetak 3 Dimensi (3D print) karya milenial sekaligus desain produk berbasis teknologi.
"Ini juga sebagai upaya mengenalkan teknologi ke publik yang dikemas dalam bentuk kriya ke publik," ujar Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin di sela presentasi dan pengumuman kompetisi di AJBS Surabaya, Selasa.
Menurut dia, karya-karya anak muda asal Jatim sangat beragam dan layak diapresiasi, terlebih ide-ide yang ditampilkan sangat unik.
Mantan artis film itu bahkan menyempatkan melihat langsung karya-karya finalis yang cukup membuatnya terkagum karena hasilnya luar biasa.
"Saya syok ada yang membuat masker dengan bahan khusus. Lalu jam tangan berbahan ramah lingkungan," ucap istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak tersebut.
Kompetisi tersebut, kata dia, membuktikan bahwa kerajinan dan kekuatan produk Jatim tak hanya batik dan aksesoris, tapi juga dalam bentuk kriya cetak 3D.
Arumi juga menyampaikan bahwa pemerintah, khususnya Dekranasda berkomitmen bersama pemangku kepentingan memfasilitasi pasar bagi karya-karya anak muda di Jatim.
Sementara itu, kompetisi yang baru pertama digelar tersebut diikuti 100 peserta dari kalangan pemula maupun profesional.
Di babak final, terpilih 10 karya masing-masing kategori dan setiap perwakilan peserta dipersilakan mempresentasikan karyanya di hadapan juri.
Selain Arumi Bachsin, bertindak sebagai juri adalah perwakilan Design Development Center Harry Mawardi dan Riana Setia, perwakilan dari ITS Surabaya Djoko Kuswanto dan SUBstitute Makerspace Riyan Kaizir.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020