Pihak rumah sakit juga dilarang menanyakan 'dompet' pasienBanyumas (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo melarang rumah sakit di Provinsi Jawa Tengah menolak pasien dari kalangan tidak mampu atau miskin sebagai bentuk kehadiran pemerintah.
"Itu berlaku untuk seluruh rumah sakit, jangan pernah menolak pasien miskin karena kalau mereka ditolak itu sakit (hati). Kita titipkan jaga integritas," katanya saat memberi pengarahan kepada jajaran Direksi Rumah Sakit Prof Margono Soekarjo Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Baca juga: Gubernur Kalteng ancam copot direktur rsu menolak pasien miskin
Ganjar menegaskan pelayanan kesehatan yang diberikan pihak rumah sakit harus mengutamakan sisi kemanusiaan dan tidak boleh menanyakan agama, alat kelamin, serta suku.
Baca juga: Ribka: RS tolak pasien akan dipidanakan
"Pihak rumah sakit juga dilarang menanyakan 'dompet' pasien," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Penolakan RS penyebab kematian tertinggi di Indonesia
Orang nomor satu di Jateng itu memerintahkan direksi baru di RS Prof Margono Soekarjo untuk membuat satu manajemen yang bisa mengakomodasi semua lapisan masyarakat sehingga yang bersangkutan merasa dipermudah dan dibantu saat butuh pelayanan.
"Selanjutnya ada cara-cara mereka yang bisa dilakukan sendiri dengan iuran, Baznas dan sebagainya. Untuk yang biasanya belum punya BPJS dan tidak mampu kita bantu, kita bergotong royong," katanya.
Jajaran Direksi RS Prof Margono Soekarjo juga diminta untuk terus membuat inovasi yang memudahkan dalam memberi pelayanan kesehatan kepada masyatakat.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020