Nusa Dua (ANTARA News) - Aktris kawakan Christine Hakim menegaskan ia selalu mendukung penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) dan tidak sepakat kalau ada pihak yang memboikot atau menolaknya.

"FFI itu sudah berlangsung bersama sejarah adanya film di tanah air. Itu sangat historis dan harus selalu dilanjutkan," kata aktris pemeran tokoh film "Cut Nyak Dien", seorang pahlawan wanita Aceh, di sela acara konferensi internasional yang diselenggarakan Depbudpar dan Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) ke-2 di Nusa Dua, Bali, Selasa.

FFI tahun ini direncanakan diselenggarakan 12 Desember di Bandung. Namun ada kelompok sineas yang tergabung dalam Masyarakat Film Indonesia (MFI), yang salah satu pemrakarsanya Mira Lesmana, menyatakan niatnya tidak mengikuti kegiatan tersebut.

Bersama Mira, sutradara film "Laskar Pelangi" Riri Riza menyatakan tidak mendaftarkan filmnya yang sudah ditonton lebih empat juta orang itu ke kegiatan FFI, karena FFI dianggap tidak indpenden dari campur tangan pemerintah.

Riri berharap adanya pembenahan yang mendasar atas penyelenggaran tersebut.

Namun bagi Christine, penyelenggaraan FFI bagaimana pun telah besar sekali peranannya dalam meningkatkan apresiasi film di masyarakat, selain telah menghasilkan sineas-sineas besar yang membawa harum bangsa di level
internasional.

"Ya saya kira, kalau ada yang menolak menyertakan filmya di FFI tak apa-apa. Tapi kalau sikap memboikot, tidak tepat," kata Christine.

Ketika menyinggung bentuk Piala Citra yang kini lebih kecil, Christine yang pernah banyak meraih piala itu menyambut gembira.

"Kalau punya saya itu (Piala Citra) besar dan berat, tetapi yang sekarang lebih bagus karena lebih kecil dan enteng membawananya," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008