Kepala BKSDA Sumsel Genman Hasibuan di Palembang, Selasa, mengatakan timnya mendapatkan informasi tersebut pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB bahwa ada seekor harimau masuk perangkap yakni tepatnya di kawasan Semendo Darat Ulu.
“Kami dapat informasinya pagi ini, tapi untuk pastinya jam berapa harimau tersebut masuk perangkap, kami harus mengecek rekaman kamera trap dulu,” kata dia.
Ia mengatakan, saat ini tim sedang proses evakuasi harimau tersebut. “Yang jelas, saat dievakuasi, harus ditutupi terpal agar harimau tidak stres,” kata dia.
Kepala Seksi Konsevasi Wilayah II Sumsel Martialis Puspito mengatakan BKSDA memasang beberapa boks trap sejak adanya kejadian penyerangan harimau terhadap manusia di Pagaralam, Lahat dan Muarenim.
Boks trap itu dipasang di beberapa lokasi yang diperkirakan menjadi lokasi jelajah harimau dengan dimasukkan seekor kambing sebagai umpan.
Menurut Tito, khusus perangkap di Semendo Darat Ulu itu sebelumnya dipasang di Desa Babatan, Tanjung Agung. Terdapat dua unit boks trap yang dipindahkan setelah ada informasi harimau berkeliaran di Desa Plakat, Semendo Darat.
"Kita dapat informasi teman-teman belum bisa mendekat. Ini masih baru saja masuk. Nanti langsung dievakuasi tanpa harus kita bius," kata dia.
Sebelumnya seorang petani di Semende Darat, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan diserang harimau saat beraktivitas di sekitar kawasan hutan lindung sehingga mengalami luka serius di paha kiri pada Kamis (9/1).
Sepanjang tahun 2019, terdapat 15 kasus serangan harimau yang terjadi di Sumatera Selatan. Sebanyak lima orang tewas, dan selebihnya luka-luka.
Baca juga: Ternak warga Agam diduga dimangsa Harimau Sumatera
Baca juga: LLH Jejak Indonesia: 70 persen habitat satwa dirambah masyarakat
Baca juga: BKSDA Sumsel imbau masyarakat OKU waspada harimau
Baca juga: Seorang petani di Muara Enim diserang harimau
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020