"Saya sudah mengecek ke Sekjen DPR, tidak ada kenaikan," katanya kepada pers di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa menanggapi informasi adanya kenaikan tunjangan untuk anggota DPR hingga 100 persen.
Agung mengemukakan, kenaikan anggaran untuk DPR memang terjadi tetapi hal itu karena adanya nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing. Kenaikan anggaran itu bukan akibat adanya kenaikan tunjangan.
"Untuk tahun 2009, kita sudah memutuskan untuk tidak menaikkan tunjangan-tunjangan," katanya.
Mengenai renovasi 560 ruang Anggota DPR, Agung mengemukakan, untuk sementara proyek itu dihentikan menunggu kepastian jumlah ruang yang akan direnovasi. Saat ini Sekjen DPR masih menunggu berapa jumlah anggota DPR yang menyetujui ruangannya direnovasi dan berapa yang menolak.
Jumlah yang sudah direnovasi sebanyak 232 ruang dari 550 ruang. Sisanya masih menunggu sikap setiap anggota DPR.
"Kita menekankan agar dilakukan penghematan anggaran," katanya yang menambahkan dari formulir yang sudah disampaikan, sebagian anggota meminta renovasi diteruskan dan ada yang menolak.
Untuk menghindari kontroversi, di masa mendatang badan Urusan Rumah Tangga (BURT) tidak langsung merekomendasikan sebuah proyek ke Skjen DPR. BURT harus terlebih dahulu menyampaikan rekomemndasi ke pimpinan DPR.
Menurut Agung, pimpinan DPRs elanjutnya membahas proyek yang akan dilaksanakan dengan pimpinan fraksi-fraksi di DPR.
Terkait rencana kunjungan Anggota Komisi V (bidang infrastruktur, perhubungand an telekomunikasi) ke beberapa negara terkait pembahasan RUU Lalulintas, Agung mengemukakan, pada prinsipnya kunjungan ke luar negeri terkait pembahasan RUU tidak dilarang.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008