New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia turun tajam pada Senin waktu setempat, setelah pertemuan akhir pekan OPEC memutuskan mempertahankan produksinya tak berubah meski pelambatan ekonomi global makin mendalam. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari ditutup pada 49,28 dolar AS di New York Mercantile Exchange, turun tajam 5,15 dolar AS dari penutupan Jumat. Harga tersebut dalam perdagangan harian sempat menyentuh posisi terendah 49,02 dolar AS. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Januari jatuh 5,52 dolar AS menjadi mantap pada 47,97 dolar AS di InterContinental Exchange. Harga minyak meningkat pada pekan lalu, dalam mengantisipasi pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Sabtu akhir pekan lalu. Beberapa analis memperkirakan ke-13 anggota kartel akan terus menurunkan produksinya untuk menutup laju penurunan harga dari rekor puncak di atas 147 dolar AS pada Juli. "Motivasi utama para penjual adalah mengabaikan keputusan OPEC. Namun motivasi itu tidak sulit untuk didapat. Elemen-elemen mendorong harga dari 2003 yang sebagian besar dihambur-hamburkan," kata Mike Fitzpatrick, analis MF Global. "OPEC, seperti setiap orang lainnya, tentu salah memperhitungkan kecepatan penggantian. Permintaan tidak selamanya meningkat, tapi, berbalik menyusut secara serius." Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem El-Badri mengatakan Senin, OPEC akan memutuskan suatu pemotongan produksi "utama" bulan depan jika pasar minyak terus memnburuk. "Jika kami melihat pasar terus memburuk, kami akan membuat aksi utama di Aljazair dan di mana pun jika diperlukan," kata dia kepada para repoter di Iran. OPEC dijadualkan akan melakukan pertemuan lagi di Oran, Aljazair, pada 17 Desember. El-Badri, yang sedang menghadiri seminar minyak dan gas di Teheran, mengatakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengurangi produksinya melalui suatu "jumlah yanga bagus" dalam pertemuan Desember untuk mengatasi jatuhnya harga. "Kami tidak dapat mengatakan berapa banyak produksi akan dipotong pada Desember, namun yang pasti disana akan ada sebuah aksi karena kami melihat stok sudah terlalu tinggi," kata dia. "Saya tidak dapat mengatakan kepada anda (besaran pemotongan) namun akan dilakukan dalam suatu jumlah yang bagus." OPEC, yang memproduksi 40 persen minyak mentah dunia, melakukan pertemuan di Kairo pada Sabtu untuk menilai pasar minyak. Para menteri energi memutuskan setiap langkah terhadap produksi akan dibuat dalam pertemuan mereka mendatang. OPEC telah memangkas produksinya dua kali pada tahun ini dengan total dua juta barel per hari dalam merespon jatuhnya harga minyak, namun resesi global masih dikhawatirkan akan merusak permintaan untuk energi. Sementara itu, penurunan produksi yang disepakati pada September dan Oktober gagal menghentikan kemerosotan harga minyak hingga di bawah 50 dolar AS per barel awal bulan ini, karena memuncaknya kekhawatiran resesi global telah berjangkit di zona euro dan Jepang. "OPEC gagal untuk memangkas produksi, terlihat seolah mereka kehilangan kekuatan melakukan sesuatu untuk menghentikan penurunan harga minyak," kata Phil Flynn dari Alaron Trading,demikian AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008