Baghdad (ANTARA News) - Rangkaian serangan yang ditujukan pada pasukan keamanan di pusat kota Baghdad dan kota Mosul, Irak utara, menewaskan sekitar 30 orang Senin -- hari paling mematikan di Irak dalam tiga pekan ini. Serangan-serangan mematikan itu bertepatan waktunya dengan pengumuman angka resmi kementerian Irak yang menunjukkan kenaikan tingkat kekerasan di negara itu pada November, dimana 340 orang Irak tewas, sementara pada Oktober jumlah kematian mencapai 317. Di Baghdad, 15 orang tewas dan puluhan cedera, termasuk sejumlah calon polisi dan warga sipil, ketika seorang penyerang bom meledakkan dirinya yang disusul dengan ledakan sebuah bom mobil dalam rangkaian cepat di dekat sebuah akademi kepolisian, kata kementerian dalam negeri. Kantor perencanaan keamanan Baghdad, yang mengkoordonasikan operasi-operasi tentara dan polisi Irak di ibukota tersebut, mengatakan, 11 orang tewas. Serangan itu terjadi di sebuah jalan yang dibuka kembali hanya dua bulan lalu setelah ditutup selama dua tahun karena serangan bom bunuh diri sebelumnya. Beberapa jam kemudian, 15 orang tewas dan 30 lain cedera ketika sebuah bom mobil bunuh diri meledak dengan sasaran pasukan patroli gabungan AS-Irak di Mosul, kata polisi. Militer AS menyebutkan angka kematian yang lebih rendah dengan mengatakan, delapan warga sipil Irak tewas dan 36 orang cedera, termasuk empat prajurit AS dan dua polisi Irak. Irak mengalami peningkatan keamanan yang dramatis dalam setahun ini, ketika pasukan AS dan Irak dibantu milisi-milisi lokal memerangi gerilyawan, namun sejumlah kawasan di negara itu, termasuk Baghdad, masih dilanda serangan-serangan yang hampir setiap hari. Militer AS juga menganggap Mosul sebagai sebuah benteng perkotaan kelompok Al-Qaeda di Irak, yang diyakini mendalangi puluhan serangan bom bunuh diri. Di daerah lain di Irak utara, polisi menemukan 12 mayat di sebuah desa sebelah selatan kota kaya minyak Kirkuk. Ada bekas-bekas tembakan di tubuh korban dan mayat mereka dibakar, kata kepala kepolisian provinsi itu Jamal Taher Bakr kepada AFP. Senin merupakan hari paling mematikan di Irak sejak 10 November, ketika 28 orang tewas, termasuk wanita dan pelajar putri, dalam tiga serangan bom yang ditujukan pada sebuah pasar di distrik Sunni Adhamiyah di Baghdad. Tiga orang lagi tewas dalam serangan bom pinggir jalan di Baghdad dengan sasaran seorang pejabat tinggi kementerian pertahanan. Pejabat itu cedera dalam serangan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008