Jakarta (ANTARA News) - Program pembelian kembali (buy back) saham 10 BUMN menyerap dana sekitar Rp235,32 miliar atau hanya 3,89 persen dari total dana yang disiapkan sekitar Rp6,51 triliun. Dokumen Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Gedung MPR/DPR, Senin malam, menyebutkan dana program buy back yang terserap hingga 27 November 2008 setara dengan 171 juta lembar saham. Dari 10 emiten BUMN tersebut emiten BUMN yang melakukan pembelian saham kembali yaitu PT Telkom Tbk sebanyak 10,41 juta lembar atau senilai Rp61,8 miliar dari Rp3 triliun yang dianggarkan. Nilai alokasi buy back Telkom tersebut setara dengan 2,06 persen dari total alokasi dana perseroan. PT Jasa Marga Tbk "buy back" 8,75 juta lembar senilai Rp6,19 miliar dari yang dianggarkan Rp100 miliar. Nilai tersebut setara dengan 6,19 persen dari total alokasi dana. PT Aneka Tambang Tbk 15,42 juta lembar atau senilai Rp13,43 miliar dari dana yang disiapkan Rp200 miliar, setara 6,72 persen dari total alokasi dana. PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebanyak 1,85 juta lembar Rp2,5 miliar dari dana yang dianggarkan 450 miliar. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk 2,88 juta lembar, senilai Rp14,21 miliar dari anggaran Rp1 triliun. PT Semen Gresik Tbk 51,59 juta lembar senilai Rp140,19 miliar dari anggaran yang disiapkan Rp1 triliun. PT Wijaya Karya Tbk 77,48 juta lembar saham atau senilai Rp14,3 miliar dari anggaran Rp 140 miliar. PT Adhi Karya Tbk, hingga 17 Oktober 2008 buy back 2,64 juta lembar senilai Rp681,68 juta dari anggaran Rp500 miliar. Sementara PT Timah Tbk dan PT Kimia Farma Tbk belum melakukan program pembelian kembali saham dengan masing-masing dana yang dianggarkan Rp100 miliar dan Rp20 miliar. Program "buy back" yang dilakukan mulai 13 Oktober 2008 hingga 27 November 2008 itu dilakukan melalui tiga perusahaan sekuritas yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008