Jakarta (ANTARA News) - PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan sisa pembayaran 80 persen kepada para korban luapan lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Sidoarjo, Jawa Timur.

Namun, masyarakat diminta untuk bersabar dan melihat keadaan secara bijaksana bahwa perusahaan juga terkena imbas dari krisis resesi global, kata Vice President PT. MLJ, Andi Darussalam Tabusalla saat dihubungi melalui telepon, Senin.

"Lapindo tetap bertanggung jawab. Saat ini, sedang dilakukan perhitungan yang realistis berapa kemampuan kami," ujarnya.

Dikatakannya, pihaknya mengerti kesulitan masyarakat, tapi Lapindo juga tidak pernah berharap terkena imbas dari krisis resesi global yang telah membuat perusahaan mengalami kesulitan likuiditas.

Untuk itu, lanjut dia, kedua belah pihak bisa tetap melakukan perundingan dengan sebaik-baiknya sehingga perusahaan juga tetap bisa melakukan kewajibannya.

"Beri kami kesempatan untuk melakukan konsolidasi untuk menghitung kembali berapa kemampuan kami," katanya menambahkan.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Lapindo Brantas Inc. untuk melunasi sisa pembayaran 80 persen kepada para korban lumpur.

Presiden Yudhoyono secara khusus memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto untuk memanggil Direktur Utama Lapindo, Nirwan Bakrie, ke Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11).

(*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008