Medan (ANTARA News) - PSSI disarankan harus membatasi jumlah pemain asing yang dibolehkan memperkuat klub sepakbola yang mengikuti Liga Super Indonesia, Copa Indonesia maupun Divisi Utama PSSI, karena lima pemain asing itu dinilai terlalu banyak dan memberatkan klub.
"Kenapa PSSI tidak mengurangi pemain asing hanya tiga atau dua pemain saja memperkuat klub baik di Super Liga Indonesia maupun di Divisi Utama PSSI," ungkap Ketua Kehormatan PSMS Medan, Drs. H.Amran YS dalam diskusi kecil mengamati perkembangan sepakbola dalam negeri di Medan, Senin.
Amran yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Wasit dan Komisi Disiplin PSSI, mempertanyakan itu karena menurutnya klub di Indonesia amat berat untuk membiaya lima pemain asing dan belum tentu bisa mengangkat prestasi persepakbolaan.
"Berapa besar biaya yang dikeluarkan klub membeli lima pemain asing, sementara terlihat hasilnya belum bisa dibanggakan. Apa pantas lima pemain asing memperkuat klub sepakbola di Indonesia," tutur Amran.
Mantan manajer tim PSMS itu juga mengingatkan PSSI Pusat agar meningkatkan kualitas wasit yang memimpin pertandingan kompetisi di dalam negeri, seperti memberikan kesempatan kepada wasit dari berbagai daerah yang telah memiliki sertifikat wasit nasional untuk pemerataan tugas.
"Jangan wasit yang memimpin pertandingan yang itu-itu terus orangnya, sehingga di berbagai tempat timbul masalah. Perwasitan ini harus menjadi perhatian serius PSSI, karena wasit bagian penting memajukan persepakbolaan," tegas Amran.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008