​​​​​​​Pariaman (ANTARA) - Wali Kota Pariaman, Sumatera Barat, Genius Umar mengatakan besaran dana yang dikucurkan untuk pembangunan waterfront city atau kota tepi air di daerah itu telah mencapai sekitar Rp15 miliar.

"Dana pembangunannya berasal dari berbagai sumber mulai dari APBD, APBN hingga pertanggungjawaban sosial atau CSR perusahaan BUMN," katanya di Pariaman, Senin.

Ia merinci adapun besaran dana dari masing-masing sumber tersebut yaitu APBN sekitar Rp9 miliar, PLN Rp400 juta, dan tahun ini dari APBD senilai Rp1,5 miliar.

Ia mengatakan pembangunan kota tepi air di daerah itu dimulai dari semenjak dua tahun lalu dan hingga sekarang secara bertahap telah menampakkan hasilnya.

Salah satu hasil tersebut yaitu pengembangan Talo Pauah dengan konsep tepi air yang saat ini menjadi spot swafoto milenial.

Tidak hanya itu, di kawasan aliran sungai dekat muara sungai Batang Piaman juga menjadi lokasi yang sering dikunjungi wisatawan.

Ia menyampaikan konsep pengembangan kota dengan waterfront city tersebut yaitu memberdayakan aliran sungai yang ada di Pariaman guna menunjang pariwisata.

Sementara itu, Ketua DPRD Pariaman Fitri Nora mengatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan konsep kota tepi air di daerah itu guna mendukung pariwisata.

"Ini merupakan suatu inovasi yang perlu didukung," ujarnya.

Bahkan, lanjutnya sudah ada anggota DPRD Pariaman memberikan pokok pikiran untuk menyukseskan konsep kota tepi air.

"Visi dan misi wali kota kan pariwisata, sekarang ditambah dengan konsep tepi air, dan kami akan dukung penuh," tambahnya.


Baca juga: Pariaman peroleh Rp8,3 miliar dari pusat untuk membangun kota tepi air
Baca juga: Ambon Contoh Pengembangan Water Front City di Indonesia
Baca juga: Konsep "Waterfront City" untuk pikat wisatawan ke Danau Toba

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020