Medan (ANTARA News) - Pemanasan global yang mengakibatkan kenaikan suhu diatas permukaan bumi mengancam keberadaan negara-negara kepulauan seperti Indonesia, Filipina dan Jepang. Hal itu dikatakan Ketua Program Doktor dan Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. Dr. Alvi Syahrin, saat sosialisasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, di Medan, Senin.Ia mengatakan, pemanasan global yang terjadi diramalkan juga akan mencairkan lapisan es Greendland hingga menyebabkan naiknya permukaan laut menuju tujuh meter. "Kalau ini sampai terjadi, maka pulau-pulau kecil dibelahan dunia akan tenggelam oleh air laut. Indonesia sendiri dalam dua tahun belakangan ini sudah kehilangan 24 pulau-pulau kecil akibat naiknya permukaan laut,"katanya. Sementara pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Sumatera, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Ir.Sabar Ginting MBA, mengatakan, rata-rata tahunan es lautan artik telah menciut sebesar 2,7 persen perdekade, dengan penurunan lebih besar pada saat musim panas sebesar 7,4 persen per dekade. Penurunan glacier dan tutupan es juga berkontribusi terhadap kenaikan permukaan air laut sebesar 0,5 mm per tahun dari tahun 1961 hingga 2003. Akibat pemanasan global, kata dia, pada pertengahan abad rata-rata run off sungai dan ketersediaan air diproyeksikan akan meningkat 10-40 persen didaerah lintang tinggi dan dibeberapa wilayah tropis basah. Sementara diwilayah daerah lintang menengah dan daerah tropis kering ketersediaan air akan menurun sekitar 10-30 persen.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008