... usia dini merupakan masa emas bagi pembentukan karakter seseorang, karena itu penanaman moral sedini mungkin kepada anak -anak adalah kunci utama membangun bangsa.
Denpasar (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Bali (ACT) Bali mewujudkan "Sekolah Dermawan" di SMP PGRI 3 Denpasar yang bertujuan pembelajaran untuk siswa dalam berbagi terhadap sesama dengan cara berderma melalui "donation box".
"Secara berkala derma akan disalurkan untuk kebutuhan pendidikan para murid di tepian maupun pelosok Bali, mengingat masih banyak sekolah dan murid yang jauh dari kondusif secara sarana prasarana maupun kurangya tenaga pengajar," kata Kepala Marketing Communication ACT Bali, Sofia di Denpasar, Senin.
Menurut dia, usia dini merupakan masa emas bagi pembentukan karakter seseorang, karena itu penanaman moral sedini mungkin kepada anak -anak adalah kunci utama membangun bangsa.
Baca juga: ACT Bali distribusikan air bersih di Karangasem-Bangli-Buleleng
"Pembentukan karakter tidak dapat hanya mengandalkan satu komponen, namun juga sangat bergantung dari lingkungan dan teladan yang didapat di lingkungan akademis. Mengajarkan siswa terhadap nilai sosial dan kebijakan kecil lainnya sejak dini melalui keteladanan secara langsung sehingga dapat dengan mudah dicontoh," katanya.
Oleh karena itu, ACT Bali berkoordinasi dengan SMP PGRI 3 Denpasar melaksanakan program "Sekolah Dermawan". Terkait program sosial untuk dunia pendidikan itu, ACT Bali juga bekerja sama dengan LKBN ANTARA Biro Bali dengan membuka kesempatan donasi "Peduli Pendidikan Tepian Negeri" secara digital kepada masyarakat.
"Apa yang diawali dari SMP PGRI 3 Denpasar, semoga dapat menularkan contoh baik lainnya bagi sekolah yang lain. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya. Program ini mengajak segenap pelaku di lingkungan akademik untuk bersama-sama memberikan perhatian terhadap permasalahan sosial yang terjadi pada dunia pendidikan," katanya.
Baca juga: ACT sewa pesawat untuk pulangkan pengungsi Wamena
Merespons hal itu, guru sekolah SMP PGRI 3 Denpasar, Putu Ardana, menuturkan bahwa contoh dari program itu sangat baik untuk pembentukan karakter anak, apalagi untuk memupuk kepedulian terhadap sesama.
Pada Desember 2019, SMP PGRI 3 Denpasar bersama ACT Bali mengadakan pelatihan mitigasi dan tanggap bencana dengan didukung oleh tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang bersertifikat.
"Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk kesadaran dan cerdas tanggap bencana sebab masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya responsif dan mawas terhadap kebencanaan, mengingat Indonesia berada dalam kawasan Cincin Api Pasifik atau wilayah yang sering mengalami letusan gunung api dan gempa bumi," kata Sofia.
Baca juga: ACT Bali siapkan 10.000 makanan buka puasa lewat "Dapur Ramadhan"
Baca juga: ACT Bali adakan "syukuran kurban" bersama warga empat kabupaten
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020