Washington (ANTARA News) - Departemen Pertahanan AS merencanakan akan menempatkan pasukan berkekuatan 20.000 orang di seluruh negara itu pada 2011, untuk membantu para pejabat negara dan lokal memberikan tanggapan terhadap serangan teror atau nuklir dan keadaan darurat, The Washington Post melaporkan Senin. Mengutip beberapa pejabat Pentagon, koran itu menyatakan rencana tersebut memerlukan tiga pasukan reaksi cepat. Satuan pertama berkekuatan 4.700 orang, yang dibentuk dari brigade tempur aktif, berpangkalan di Fort Stewart, Georgia, dan sudah siap untuk dikerahkan, demikian menurut Jenderal Victor Renuart, Panglima Komando Utara AS, tulis koran itu, seperti dilansir AFP.Dua kelompok lainnya baru akan bergabung kemudian dengan sekitar 80 Garda Nasional dan unit-unit cadangan yang terdiri atas sekitar 6.000 orang untuk mendukung otoritas negara dan lokal di seluruh AS, kata The Post. Mereka semua akan dilatih untuk menanggapi serangan kimia, biologi dan nuklir atau bom berdaya ledak tinggi. Suratkabar itu menyatakan bahwa sejumlah kelompok kebebasan sipil dan penggiat kebebasan sipil telah menyatakan keprihatinan mereka, karena rencana itu dikhawatirkan akan merongrong Posse Comitatus Act, undang-undang yang sudah berusia 130 tahun yang membatasi peran militer dalam pelaksanaan hukum domestik. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008