Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo ingin agar para wisatawan yang datang ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dapat tinggal lebih lama.
"Kawasan wisata premium artinya kita harapkan ada diferensiasi dengan tempat-tempat (wisata) yang lain, kita harapkan di sini belanjanya lebih besar, 'stay-nya', tinggalnya lebih lama, kita harapkan itu," kata Presiden Jokowi seusai memimpin rapat terbatas dengan topik "Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Labuan Bajo", di hotel Plataran Labuan Bajo, NTT pada Senin.
Rapat yang berlangsung di pantai tepi Laut Flores itu dihadiri oleh Menteri Pariwisata Wishnutama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo, Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito dan para pejabat terkait lainnya.
"Artinya bukan jumlah turisnya, tapi 'spending' belanjanya yang lebih banyak. Kira-kira itu," tambah Presiden.
Baca juga: Jokowi persiapkan Labuan Bajo jadi destinasi wisata super premium
Presiden pun menargetkan landasan pacu di Bandara Komodo pada akhir awal 2020 dapat diperlebar dan diperpanjang.
"Akhir tahun nanti itu semuanya selesai tinggal masuk ke promosi. 'Step-step' itu kita lakukan, memperbaiki produk secara total, nanti baru masuk ke promosi," ungkap Presiden.
Tidak kalah penting adalah ketersediaan air bersih di lokasi yang dikeliling laut tersebut.
"Jadi sudah akan ditambah 100 mili liter per detik untuk air bersih, sudah ada tambahan gede nanti, sudah disiapkan juga oleh kementerian PU. Semuanya itu detail, kita ke sini melihat detail lagi secara langsung, Termasuk 'landcaping', tadi di darat maupun di laut semuanya tadi akan ditanami flamboyan, tabebuya, bougenvile," jelas Presiden.
Sedangkan untuk menjaga kelestarian alamnya di Labuan Bajo, Presiden sudah memerintahkan Menteri KLHK untuk membuat kebun bibit.
Baca juga: Labuan Bajo dipersiapkan sebagai tuan rumah acara internasional
"Tadi saya perintahkan kepada Menteri Kehutanan untuk membuat 'nursery' di sini yang bisa memproduksi 5 - 7 juta bibit pohon. Jadi setiap tahun nanam segitu terus, rutin. Tadi saya kira detail sekali saya kira pembicaraan kita sudah teknis dan sangat detail sekali," kata Presiden
Presiden Jokowi mencanangkan Labuan Bajo sebagai destinasi super premium dan meminta sejumlah perbaikan fasilitas di kawasan tersebut seperti tambahan hotel baru, penataan 5 zona, serta perbaikan infrastruktur di Bandara Komodo, Labuan Bajo.
Perintah lainnya adalah terkait dengan penyiapan Sumber Daya Masyarakat (SDM) lokal dan kesenian lokal agar semakin hidup; penyelesaian sengketa tanah, registrasi kapal besar, pembersihan sampah di laut dan daratan, pembuatan acara internasional untuk mendorong promosi serta kepastian keamanan bagi wisatawan.
Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, sebagai kabupaten yang menaungi Labuan Bajo, NTT mencatat jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo selama 2019 meningkat jika dibandingkan pada 2018.
Pada 2018, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo mencapai 163.807 orang, sedangkan pada 2019 meningkat menjadi 184.206 wisatawan
Hasilnya pada 2018 Penerimaan Asli Daerah Manggarai Barat dari sektor pariwisata khusus untuk biaya retribusi mencapai Rp34 miliar dan pada 2019 mengalami kenaikan sekitar 100 persen atau Rp60 miliar
Dari data yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata Labuan Bajo, meningkatnya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo itu akibat daya tarik dari Komodo (Veranus komodoensis) yang berada di Pulau Komodo dan menjadi ikon pariwisata NTT.
Wisatawan yang berwisata ke Labuan Bajo khusus untuk mancanegara lebih banyak berasal dari Jerman, Inggris, Spanyol, Australia dan beberapa negara di Eropa lainnya.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020