"Alhamdulillah kemarin malam sudah ada hujan, hari ini tim dalam proses pendinginan," kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Senin.
Tim gabungan yang meliputi aparat BBKSDA Riau, Manggala Agni, TNI, Polri, regu pemadam dari perusahaan, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Bukit Kerikil dalam lima hari terakhir berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Giam Siak Kecil.
"Diperkirakan luas yang terbakar kurang lebih 12 hektare," kata Heru.
Ia mengatakan bahwa selanjutnya tim akan berpatroli untuk memeriksa apakah masih ada bara api yang tersisa.
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Giam Siak Kecil tidak mudah karena kebakaran terjadi di lahan gambut kering dan akses menuju lokasi kebakaran sangat terbatas.
Kebakaran, menurut Heru, juga mencakup daerah semak dan lahan tanaman kelapa sawit milik warga yang diusahakan secara ilegal di kawasan konservasi tersebut.
Sementara itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Senin pagi satelit mendeteksi lima titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Provinsi Riau. Titik panas tersebar di Kabupaten Bengkalis (2), Kabupaten Pelalawan (2), dan Kabupaten Siak (1).
Baca juga:
10 hektare hutan di SM Giam Siak Kecil Riau terbakar
Satgas berjibaku padamkan karhutla di zona inti Cagar Biosfer Riau
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020