Kuala Lumpur (ANTARA News) - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) bekerjasama dengan polisi India dan Interpol untuk menyelidiki kebenaran laporan media massa India tentang ditemukannya kartu kredit Malaysia dan rumah yang digunakan para pelaku teror Mumbai, India.
Polisi sedang menyelidiki tuduhan Interpol dan polisi India mengenai perkara itu, kata Kepala Polisi Negara Malaysia, Musa Hassan, seperti ditulis media massa di Malaysia, Senin.
Menurut media massa Malaysia, telah ditemukan kartu kredit Malaysia di lokasi kejadian teror dan sebuah rumah yang ternyata disewa oleh orang yang memiliki alamat di Malaysia.
Ketika ditanya oleh para wartawan mengenai laporan itu, Musa mengatakan tidak akan memberikan komentar apa pun sebelum adanya laporan lengkap mengenai kasus tersebut.
Para pelaku teror melakukan serangan serentak di 10 lokasi terpisah di Mumbai, India, sehingga menewaskan 174 orang, termasuk seorang warga Malaysia Hema Kasipillay (51), yang mayatnya ditemukan di lantai 6 hotel Taj Mahal.
Pasukan Komando India berhasil menumpas "26 penyerang" dalam waktu 60 jam. Mereka menahan seorang pelaku teror.
Musa juga meminta media internasional agar lebih berhati-hati dalam membuat laporan agar tidak timbul prasangka yang membuat citra Malaysia rusak.
Ia juga mengatakan akan membantu aparat keamanan India untuk menyelidiki kasus kartu kredit Malaysia di lokasi kejadian. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008
teroris malaysia sudah masuki era global nih..
bangga nya saya.
nota catatan: kartu kredit boleh didapati di m\"sia semudah eskrim.