Buenos Aires (ANTARA) - Mantan pemimpin Bolivia Evo Morales mengumumkan dari Argentina pada Minggu pencalonan untuk partai sosialisnya dalam pemilu Bolivia 3 Mei, yang akan berperan sebagai keikutsertaan ulang atas pemungutan suara Oktober yang disengketakan dan merupakan yang pertama dalam dua dekade tanpa keterlibatannya.
Berbicara dalam konferensi pers di Buenos Aires, Morales menyebut mantan menteri ekonominya Luis Arce Catacora sebagai calon presiden Gerakan bagi Sosialisme (MAS), dengan mantan menteri luar negeri David Choquehuanca sebagai pasangannya.
Morales mengumunkan tiket pencalonan itu setelah bertemu pada akhir pekan dengan pejabat senior partai MAS yang berkunjung ke ibu kota Argentina tempat Morales tinggal setelah menerima tawaran suaka. Dia dihalangi maju dalam pencalonan presiden lagi.
Selain disebut sebagai calon pendamping capres, Choquehuanca, seorang Indian Aymara, juga berperan sebagai calon presiden MAS.
Seorang pejabat partai mengatakan saat itu bahwa pencalonan itu--termasuk murid Morales dan petani pohon coca Andronico Rodriguez sebagai calon presiden partai--merupakan hasil konsensus partai.
Tapi kemudian pada Jumat Morales mencuit bahwa pasangan itu hanya "pracalon" bersamaan dengan dua dari sekutu-sekutu dekatnya: Catacora mantan menlu lain, Diego Pary Rodriguez.
Morales, presiden pribumi pertama Bolivia, mundur pada 10 November setelah kemenangan pemilu yang disengketakan pada Oktober menuai protes dan sebuah audit Organisasi Negara-negara Amerika menemukan kejanggalan serius dalam penghitungan surat suara.
Setelah awalnya pergi ke Meksiko, dia tiba di Argentina pada Desember, Dia tetap vokal terhadap politik Bolivia dan mempertahankan partisipasi partainya dalam pemilu mendatang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko tuduh Bolivia lecehkan staf diplomatik
Baca juga: RUU pemilihan umum baru di Bolivia masuk ke Kongres
Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020