New Delhi (ANTARA News) - Perdana Menteri India Manmohan Singh hari Minggu mengumumkan pembentukan sebuah badan anti-teror setelah serangan-serangan teroris yang menewaskan 187 orang di Mumbai. Sementara itu, Pakistan berjanji melaklukan "tindakan paling keras" jika para pelaku serangan itu terbukti beroperasi dari wilayahnya. Dalam sebuah pernyatan pada pertemuan semua partai di New Delhi yang diadakan untuk membahas langkah-langkah baru memberantas teorisme, Singh mengatakan, pemerintah telah memutuskan membentuk sebuah badan anti-teror yang akan dikenal sebagai Badan Penyelidik Federal.            Menurut Singh, keamanan laut akan diperkuat, sementara empat pusat komando Garda Keamanan Nasional akan dibentuk di berbagai penjuru India.            "Kita harus bekerja bersama-sama demi kepentingan negara ini pada masa yang kritis ini," katanya pada pertemuan itu, seperti dilaporkan DPA. "Teroris dan musuh negara ini harus tahu bahwa tindakan mereka lebih cenderung menyatukan ketimbang memisahkan kita."      Sementara itu, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan dalam wawancara dengan saluran televisi India CNN-IBN, Pakistan akan bekerja sama dalam penyelidikan dan berjanji mengambil "tindakan paling keras" jika ada bukti keterlibatan individu atau kelompok dari negaranya dalam serangan-serangan itu.            Tak lama setelah serangan-serangan di Mumbai, Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee menuduh keterlibatan "unsur-unsur" di Pakistan.            "Sebagai presiden Pakistan, izinkan saya menjamin kepada anda bahwa jika ada bukti yang mengarah pada individu atau kelompok di bagian negara ini, saya harus mengambil tindakan paling keras," kata Sardari kepada saluran televisi itu.            Menanggapi sebuah pertanyaan, ia tidak mengesampingkan "kemungkinan" kerja sama para pejabat tertinggi badan intelijen.            Ketika ditanya mengenai tuduhan India bahwa kamp-kamp teroris berada di Kashmir Pakistan dan apakah ia akan mengambil tindakan terhadap mereka, Zardari mengatakan, "Pasti, saya jamin anda bahwa jika ada bukti yang mengarah pada kamp itu dan jika kami mengetahui hal seperti itu, kami tidak saja akan menutup mereka namun juga mengambil tindakan terhadap orang-orang yang mengelola kamp-kamp itu."      Kashmir, sebuah wilayah di kawasan pegunungan Himalaya, terbagi atas daerah-daerah yang dikuasai India dan Pakistan.            Kashmir India adalah satu-satunya negara bagian yang berpenduduk mayoritas muslim di India yang penduduknya beragama Hindu.            Lebih dari 40.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.            Pemberontak Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.            New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pemberontak Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.            India dan Pakistan dua kali terlibat dalam perang menyangkut Kashmir. Laporan-laporan terakhir intelijen India menunjukkan kenaikan tajam dalam upaya penyusupan militan melewati garis pengawasan yang dibantu pasukan perbatasan Pakistan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008