Jakarta (ANTARA) - TomTom, penyedia navigasi dan peta digital dari Belanda, menyatakan sudah mendekati keputusan akhir untuk bekerja sama dengan Huawei Technologies.
Dikutip dari Reuters, juru bicara TomTom, Remco Meerstra menginformasikan kesepakatan kerja sama sudah ada sejak beberapa waktu lalu, namun, memang belum diumumkan ke publik.
Meerstra menolak untuk menjelaskan lebih jauh tentang kesepakatan kerja sama ini, dikutip Senin.
Aplikasi peta TomTom akan digunakan di ponsel Huawei, yang sejak pertengahan 2019 tidak bisa lagi menggunakan layanan dari Google Android secara penuh akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China.
AS melarang perusahaan mereka berbisnis dengan perusahaan asal China, akibatnya Huawei tidak bisa menggunakan Android secara penuh, termasuk aplikasi populer seperti Google Maps.
Ponsel Huawei Mate 30 Pro, termasuk yang dijual di Indonesia, tidak memiliki aplikasi Google Play Store, mereka memasang pengganti bernama AppGallery.
Aplikasi TomTom yang akan hadir di ponsel Huawei berisi peta, informasi lalu lintas dan navigasi.
TomTom tahun lalu menjual divisi telematika mereka ke Bridgestone dari Jepang karena ingin fokus mengurus bisnis di bidang peta digital.
Baca juga: Huawei Mate 30 Pro hadir tanpa Google Play Store
Baca juga: Huawei capai penjualan 200 juta smartphone
Baca juga: Huawei Mate 30 Pro tidak dijual online
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020