Bangkok,  (ANTARA News) - Menteri luar negeri Thailand Ahad mengatakan, negara kerajaan tersebut mungkin akan menunda pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN sampai Maret karena para pemrotes anti-pemerintah masih terus menduduki dua Bandara di Bangkok.

Sebagaimana dilaporkan AFP, Sompong Amornviwat mengatakan bahwa kabinet Thailand akan memberikan keputusan akhir Selasa, apakah KTT ASEAN akan dilaksanakan sesuai jadwal yakni 15-18 Desember depan.

"Ini menurut pendapat pribadi saya, namun Thailand mungkin akan menundanya, tapi penundaan tersebut tidak akan lama - mungkin ditunda sampai awal Maret," kata Sompong kepada stasiun televisi milik negara NBT.

"Namun hal itu tergantung pada keputusan kabinet, karena penundaan tidak hanya akan berpengaruh pada keuangan Thailand, tapi yang lebih penting adalah dampaknya terhadap citra negara."

Thailand, yang saat ini sebagai ketua ASEAN, sedang dilanda kekacauan politik, pada saat para pelaku aksi protes berusaha menumbangkan pemerintah dan sejak Selasa mereka menguasai bandara terbesar di negara itu, Suvarnabhumi.

Para pendukung Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) juga menguasai bandara Don Mueang selain juga menduduki kantor kabinet Perdana Menteri Somchai Wongsawat sejak Agustus.

Situasi politik yang kian memburuk di kerajaan itu telah memicu Laos, Kamboja dan Vietnam untuk mengisyaratkan ditundanya KTT ASEAN, dan membuat sekjen perhimpunan kawasan itu mengunjungi Thailand, Jum'at, untuk mengamati situasi dari dekat.

Thailand mengumumkan pada akhir Oktober lalu, bahwa KTT ASEAN akan dipindahkan dari Bangkok ke Chiang Mai.

Pada Desember 2006, Filipina juga menunda KTT ASEAN tahun itu ke pulau Cebu sampai bulan berikutnya karena khawatir terhadap badai dan serangan teror.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008