Islamabad (ANTRA News) - Para pejabat militer Pakistan menyatakan kepada media lokal, Sabtu, ketegangan dengan India meningkat menyusul serangan teroris di Mumbai dan hari-hari mendatang amat menentukan bagi kawasan itu, sementara Menlu Shah Mahmood Qureshi menyatakan harapannya agar krisis segera dapat diatasi. Saluran televisi berbahasa Urdu, Geo News, mengutip para pejabat yang tak disebutkan namanya menyatakan pemerintah India memperburuk situasi, dengan menuduh Pakistan terlibat dalam serangan teror Mumbai yang merenggut 195 jiwa dan melukai lebih dari 300 orang lainnya. Menlu India, Pranab Mukherjee, memperingatkan para pemimpin Pakistan lewat telpon mengenai berbagai konsekuensi serius, kata para pejabat yang berbicara dengan syarat jatidirinya dirahasiakan kepada sekelompok wartawan terpilih di Islamabad. Belum jelas bagi AS dan NATO jika situasi yang memburuk di sepanjang perbatasan India-Pakistan, Pakistan akan menarik pasukannya dari perbatasan Afghanistan dan Pakistan, kata televisi berbahasa Inggris, DawnNews TV, seperti dikutip DPA. Menurut laporan DawnNews, para pejabat Pakistan mengatakan jika situasi dengan India tak dapat dikendalikan, tak mungkin bagi Pakistan untuk meneruskan perang melawan terorisme. Pakistan, sekutu penting AS dalam perang pimpinan AS melawan terorisme, telah menggelar lebih dari 120.000 tentara di kawasan sukunya, guna menekan serangan lintas batas para militan Taliban dan Al-Qaeda atas pasukan internasional di Afghanistan dari kawasan sukunya. Pakistan dan India, dua negara bertetangga dan bersenjata nuklir di anak benua Asia Selatan, telah tiga kali terlibat perang selama 61 tahun keberadaan mereka dan berada di ambang perang keempat pada 2002. Namun ketegangan antara mereka berkurang sejak diluncurkannya dialog perdamaian pada 2004 untuk menyelesaikan berbagai perbedaan, antara lain masalah Kashmir, kawasan pegunungan Himalaya yang diaku sebagai wilayah mereka. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008