Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden dari Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Pekerja dan Pengusaha Indonesia (PPPI) Rizal Ramli meyakini angin perubahan yang berhembus di berbagai daerah akan terus bergerak hingga puncaknya di Pemilu 2009.
"Angin perubahan itu menunjukkan bahwa rakyat semakin pandai. Mereka menghendaki perubahan," katanya saat berbicara dalam acara Musyawarah Kerja Nasional IV dan Pembekalan Caleg PBR di Jakarta, Sabtu.
Menurut Rizal, angin perubahan sudah berhembus sejak satu setengah tahun lalu, ketika calon-calon gubernur yang diusung oleh koalisi partai-partai kecil dan menengah memenangkan Pilkada Gubernur, mulai dari Aceh hingga NTB.
Di Aceh, katanya, gubernur terpilih Aceh Irwandi Yusuf, bisa mengalahkan tokoh-tokoh ternama dan di Nusa Tenggara Barat, seorang anak muda berumur 34 tahun, Lalu Serinata, mampu mengungguli "incumbent".
"Sedangkan di Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai basis Golkar, Syahrul Yasin Limpo yang diusung oleh partai kecil-menengah bisa mempecundangi calon gubernur yang diusung oleh parpol besar. Semua itu menunjukkan bahwa rakyat sudah cukup cerdas dalam menentukan pilihannya," kata Rizal Ramli.
Ditegaskannya bahwa Pemilu 2009 merupakan momentum untuk melakukan perubahan dan rakyat sudah tidak sabar lagi menanti perubahan itu.
Lebih lanjut Rizal mengatakan bahwa calon-calon presiden yang sudah muncul saat ini tidak bisa diandalkan karena mereka dinilainya tidak mampu melakukan perubahan untuk meningkatkan kesejahteraan mayoritas rakyat.
"Setelah era Orde Baru pada tahun 1999, Megawati muncul sebagai magnet perubahan. Lalu pada tahun 2004, SBY juga tampil sebagai magnet baru," ujar Rizal Ramli.
Namun , ia menambahkan, sayangnya semua tokoh nasional itu ternyata tidak mampu memenuhi harapan rakyat.
"Karenanya tahun 2009, kita semua akan menjadi magnet perubahan itu," ujarnya. .(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008