Mumbai (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri (negara bagian) Maharashtra R.R. Patil mengungkapkan, para teroris yang menyerang sepuluh kawasan terkenal di Kota Mumbai "berupaya membunuh setidaknya 5.000 orang" dan mereka mendapat instruksi dari luar negeri melalui telepon satelit selama kontak senjata lebih dari 59 jam melawan aparat keamanan India."Seluruhnya sepuluh orang teroris. Sembilan terbunuh, seorang lainnya ditangkap hidup-hidup. Mereka secara terus menerus mendapat instruksi dari luar negeri via telepon satelit," kata Patil dalam sebuah jumpa pers yang dihadiri Menteri Utama (setingkat Gubernur di Indonesia) negara bagian Maharashtra, Vilasrao Deshmukh.Saat ditanya wartawan, negara mana yang ia maksud, Patil hanya menjawab, "Anda semua tahu negara mana itu.""Para teroris datang dari jalur laut Rabu pagi. Lalu mendarat di sebuah bandar ikan kecil di Colaba bernama Dok Saffon. Dari sana mereka mengendarai sebuah taksi di dalam mana semua senjata dan amunisi mereka simpan" papar Patil.Patil mengungkapkan, penyelidikan awal membuktikan bahwa para teroris ingin membunuh lebih dari 5.000 orang dari serangan itu."Polisi menyita bom yang ditempelkan pada tubuh para teroris, masing-masing seberat delapan kilogram. Peralatan GPS (Global Positioning System) dan sejumlah telepon satelit cangggih juga ditemukan dari tubuh mereka," demikian Patil seperti dikutip Indo-Asian News Service, Sabtu sore WIB. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008