Bangkok, (ANTARA News) - Suatu kelompok pro-pemerintah Thailand Sabtu berikrar akan menggelar demonstrasi dan rapat umum di Bangkok. Rencana itu meningkatkan kecemasan-kecemasan akan terjadinya bentrok dengan kelompok yang menduduki Bandara Don Mueang. Kelompok demonstran di Bandara tersebut menginginkan tumbangnya perdana menteri.
Kelompok pro-pemerintah itu, yang dikenal secara tak resmi sebagai 'Baju Merah' namun bernama resmi Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD), akan menggelar aksi demo Ahad di ibukota, kata seorang pemimpinnya.
"Kami serukan kepada kelompok-kelompok kami untuk hadir dalam rapat umum pada pukul 16:00 waktu setempat Ahad, dan demo akan dilanjutkan sampai lusa," kata Jatuporn Prompan, seorang anggota parlemen pemerintah, kepada AFP.
"Para pendukung kami akan datang dari seluruh negeri ke Bangkok sebagai medan pertempuran," ujarnya.
Jatuporn meminta para pendukung untuk berkumpul di plaza Sanam Luang, tempat menggelar aksi protes yang populer di distri pemerintah Bangkok.
Tempat tersebut tak jauh dari perkantoran kabinet perdana menteri, yang telah dikuasai oleh para pemrotes dari Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) yang anti pemerintah sejak Agustus lalu.
PAD, yang mengenakan baju dan ikat kepala kuning dalam apa yang menurut mereka adalah simbol dari keinginan mereka untuk melindungi kerajaan Thailand, dikepung pasukan kepolisian di bandara kedua terbesar di kota itu.
Pertempuran antara kelompok-kelompok pro maupun kotra pemerintah pecah secara sporadis di seluruh Thailand baru-baru ini dan masyarakat takut akan terjadinya konfrontasi yang lebih besar.
Pihak pro-pemerintah mendukung bekas perdana menteri Thaksin Shinawatra yang kini tinggal di pengasingan. Mereka menjadi obyek cercaan PAD yang menuding bahwa pemerintah sekarang adalah boneka Thaksin.
Pada awal November lalu, Thaksin menyampaikan pidato per telepon kepada sekitar 100.000 pendukungnya di luar kota Bangkok. Dalam pidatonya dia mengatakan bahwa 'kekuatan rakyat' akan membawanya kembali dari pengasingan.
Thaksin, yang terakhir dikabarkan telah bercerai dengan istrinya Pojaman, kini tinggal di London dan membeli salah satu kesebelasan sepakbola terkenal di negara itu.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008