Moskow  (ANTARA News) - Rusia mulai Desember 2009 akan menempatkan rudal antarbenua miliknya yang baru, RS-24, yang dirancang untuk menghadapi sistem pertahanan seperti tameng rudal AS yang kontroversial, militer Rusia menyatakan Jumat.    Pengumuman penggelaran RS-24, sebuah rudal berhulu ledak banyak dan berkemampuan nuklir, muncul di tengah perselisihan antara Moskow dan Washington mengenai rencana pertahanan rudal AS.   "Diperkirakan rudal balistik antarbenua baru itu akan disebarkan di kalangan pasukan Rusia mulai 2009," kata Nikolai Solovtsov, panglima pasukan rudal Rusia, kepada beberapa kantor berita Rusia, sebagaimana dilaporkan AFP.    "Resimen utama yang diperlengkapi dengan rudal ini ... dan satu skadron menurut rencana akan mendapat tugas tempur di satuan rudal Teikovo, sebuah pangkalan rudal di timur laut Moskow, " katanya.   Militer Rusia, Rabu, dengan sukses melakukan ujicoba peluncuran RS-24 untuk ketiga kalinya, dengan meluncurkan rudal itu dari Rusia utara dan mengenai sasaran 6.000 kilometer jauhnya dari Semenanjung Kamchatka yang menjorok ke Samudera Pasifik.    Menurut para pakar dan kantor berita Rusia, rudal ini mampu membawa tiga hulu ledak nuklir.    Militer Rusia telah menyatakan RS-24 dirancang untuk mengatasi sistem pertahanan udara seperti perisai rudal AS kontroversial yang direncanakan akan digelar di Eropa Timur.    Pihak Moskow telah berulangkali menyatakan kejengkelannya atas rencana Presiden George W. Bush yang sebentar lagi lengser untuk menempatkan sebuah sistem radar pertahanan rudal di Republik Czech dan menghubungkannya dengan rudal penyergap di Polandia.    Presiden Dmitry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin telah mendesak Barack Obama agar membatalkan rencana tersebut bila ia mengambilalih Gadung memberikan tanggapan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008