Denpasar (ANTARA News) - Ni Kadek Edi Dharmayanti (24), salah seorang WNI yang sempat tersandera teroris di Kota Mumbai India, dilaporkan selamat dan berencana segera pulang.
"Anak saya telah nelpon dari India, mengabarkan bahwa dirinya telah dibebaskan dari tempat penyekapan di Hotel Oberoi, serta mengaku akan segera pulang," kata Wayan Sandat (50), orangtua Dharmayanti alias Yanti, ketika dihubungi ANTARA News dari Denpasar, Jumat.
Sandat yang tinggal di Banjar Anggarkasih, Desa Medahan, Kabupaten Gianyar itu, mengaku baru saja menerima telepon tentang kondisi anaknya, setelah kurang lebih dua hari sempat disekap teroris.
"Sejak saya menerima kabar tentang adanya penyanderaan hari Rabu malam, saya sekeluarga sangat cemas dan gelisah. Namun kini, kami bersyukur setelah anak kami sendiri yang mengaku selamat," ujarnya dengan suara terbata-bata.
Sandat mengatakan, putri keduanya itu bekerja di Hotel Oberoi sejak tanggal 20 Januari lalu, dan rencananya akan bertolak ke Bali akhir Desember 2008. "Sebelumnya, dia juga pernah bekerja di sebuah hotel di Turki selama dua tahun," katanya.
Usai bekerja di Turki itulah, Yanti yang melamar ke Hotel Oberoi diterima bekerja sebagai pelayan (waiters) pada awal tahun ini.
"Sialnya, belum cukup lama anak saya bekerja, hotelnya malah diserbu teroris, dan anak saya menjadi salah seorang korban yang disandera," katanya.
Berkenaan dengan kabar bahwa Yanti telah selamat, Sandat mengaku akan melakukan ritual selamatan di rumahnya Banjar Anggarkasih.
Serangkaian serangan teror di Mumbai, ibukota finansial India, menewaskan 125 orang dan menciderai lebih 300 lainnya dengan sasaran hotel-hotel mewah, sebuah rumah makan, rumah-rumah sakit dan sebuah stasiun kereta api.
Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Deccam Mujahidin diberitakan mengaku bertanggung jawab atas serangan beruntun tersebut dalam surat elektronik yang mereka kirim ke beberapa media massa.
Serangan oleh regu-regu pria bersenjata otomatis dan granat itu dilaporkan datang ke Kota Mumbai dengan menumpang sejumlah perahu.
Selain Yanti, tercatat ada empat korban penyanderaan lain asal Bali, yakni Gusti Ayu Putu Sri Rahayu, AA Komang Tri Astini, Ni Nyoman Sri Arini, Ni Luh Gede Mahendrayani. Kelima TKI wanita tersebut dilaporkan selamat. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008