Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menambah jumlah komisaris PT Pertamina dari saat ini lima komisaris menjadi tujuh. Penambahan komisaris ini agar kontrol terhadap perusahaan bisa lebih baik.
Menneg BUMN Sofyan Djalil di Jakarta, Jumat, mengatakan, dengan skala usaha Pertamina yang sangat besar membutuhkan penambahan komisaris terutama yang mengerti betul tentang perminyakan, keuangan, maupun korporasi secara umum.
"Pertamina itu perusahaan besar tetapi jumlah komisaris cuma lima, Indosat saja punya komisaris sampai sembilan orang," katanya.
Dari lima komisaris, tiga nama yang masih aktif yaitu komisaris independen Umar Said, anggota komisaris Maizar Rahman, dan Muhammad Abduh.
Dua nama lainnya yaitu Komisaris Utama Endriartono Sutarto telah mengundurkan diri, dan anggota komisaris wakil pemerintah Achmad Royadi telah meninggal dunia. "Sekarang komisaris tinggal tiga orang, jadi akan ada penambahan empat nama," katanya.
Namun, Sofyan menampik penambahan jumlah komisaris itu terkait dengan kasus impor minyak Zatapi yang saat ini sedang dalam pemeriksaan kepolisian.
Ia hanya menjelaskan, penunjukan calon komisaris akan dibicarakan terlebih dahulu di tingkat menteri yaitu Menteri Keuangan dan Menteri ESDM sebagai menteri teknis. "Setelah ada keputusan final akan dibawa dalam rapat dengan Presiden," ujarnya.
Sofyan berpendapat, penunjukan komisaris merupakan hak pemerintah selaku kuasa pemegang saham, sehingga tidak harus melalui DPR. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008