saat ini program penggalakan infrastruktur yang telah dilakukan juga membuat berbagai pihak melirik Indonesia bagian timur untuk berinvestasi di sana.
Jakarta (ANTARA) - Pusat pertumbuhan ekonomi nasional pada masa mendatang diharapkan akan bermunculan di kawasan Indonesia bagian timur sehingga juga akan meratakan tingkat kesejahteraan dan pengembangan perekonomian di sepanjang Nusantara.
"Indonesia bagian timur adalah masa depan Indonesia, mudah-mudahan pusat pertumbuhan disumbangkan Indonesia bagian timur," kata Chairman of the Board PT Bosowa Corporindo, Erwin Aksa dalam seminar Membangun Indonesia Bagian Timur di Jakarta, Jumat.
Menurut Erwin Aksa, saat ini program penggalakan infrastruktur yang telah dilakukan juga membuat berbagai pihak melirik Indonesia bagian timur untuk berinvestasi di sana.
Untuk itu, ujar Erwin yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) itu, sangat dipentingkan pula untuk melakukan berbagai hal termasuk mengembangkan SDM.
Baca juga: Pelindo IV investasi di sektor perikanan Papua Rp89,75 miliar
Pembicara lainnya, President Director PT Wijaya Karya Tumiyana menyatakan bahwa kiprah pihaknya untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia Timur sangat banyak.
Salah satunya, ujar dia, adalah pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dengan melipatgandakan kapasitas bandara tersebut dengan tujuan menjadikannya sebagai hub utama penerbangan di Indonesia Timur.
Senada, President Director PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan bahwa Freeport juga telah banyak melakukan pembangunan infrastruktur di Mimika, Papua, mulai dari bandara, akses konektivitas hingga pembuatan kompleks olahraga stadion atletik bertaraf internasional di sana.
Tony mengungkapkan, pembuatan kompleks olahraga yang menghabiskan anggaran sekitar Rp400 miliar itu rencananya ke depannya akan diserahkan pengelolaannya ke pemerintah untuk penyelenggaraan PON 2020.
Sebelumnya, Standard Chartered Bank memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen pada 2020, atau lebih tinggi dibanding perkiraan pertumbuhan pada 2019 yang sebesar lima persen.
"Kami memperkirakan pertumbuhan akan meningkat di paruh kedua 2020 seiring momentum peningkatan investasi," kata Ekonom Senior Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra dalam Forum Investor dan Global Research Briefing di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemendesa: Gorontalo Utara pusat pertumbuhan kawasan ekonomi nasional
Pertumbuhan 5,1 persen ini juga diproyeksi terjadi karena konsumsi rumah tangga yang mulai pulih dari penyesuaian harga setelah menghilangnya efek basis tinggi dari Pemilu Presiden dan Legislatif pada 2019.
"Kami juga memproyeksikan pertumbuhan yang stabil dalam konsumsi rumah tangga dengan pasar tenaga kerja yang sehat," ujar Aldian.
Angka proyeksi dari Standard Chartered ini lebih rendah dari proyeksi pemerintah di APBN 2020 yaitu 5,3 persen, namun masih dalam rentang proyeksi pertumbuhan dari Bank Indonesia yang sebesar 5,1-5,5 persen.
Aldian mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga sejalan dengan tumbuhnya ekonomi global tahun depan.
Tim Ekonom Standard Chartered memproyeksikan ekonomi global tahun depan tumbuh 3,3 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan pada 2019 yang sebesar 3,1 persen.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020