AFP melaporkan, para tamu termasuk seorang yang menggendong bayi, meninggalkan gedung itu setelah operasi penyelamatan dari polisi.Mereka diantar ke minibus-minibus.
Beberapa tamu berbicara di telepon genggam ketika mereka berjalan melewati wartawanr. Yang lainnya membawa tas laptop atau kopor tetapi banyak yang keluar hanya dengan pakaian yang mereka pakai.
Salah seorang yang keluar, Muneer Al Mahaj, mengemukakan kepada wartawan: "Saya lapar dan haus. Izinkan saya terlebih dulu makan . Saya tidak melihat ada makanan yang layak selama 36 jam belakangan ini. Saya hanya bisa bertahan hidup hanya dengan memakan biskuit."
"Malam lalu saya juga kehabisan air."
Mahaj, dari kota Basra, Irak selatan , berada di Mumbai untuk satu kunjungan bisnis bersama dengan seorang temannya. Ia berada di kamar lantai empat hotel itu ketika para anggota kelompok garis keras itu menyerbu gedung itu Rabu malam.
"Saya tidak dapat percaya apa yang terjadi dalam 36 jam lalu. Saya melihat mayat-mayat , darah di mana-mana dan hanya terdengar suara tembakan senapan," tambahnya.
"Pertama saya kira itu akan berakhir pagi berikutnya tetapi saya tidak yakin bahwa teroris-teroris ini dapat membawa semua kami sebagai sandera selama lebih dari 36 jam."
Selain hotel Taj Mahal, hotel Oberoi/Trident diserbu oleh pria-pria bersenjata dalam satu gelombang serangan yang terkoordinasi di seluruh Mumbai yang menewaskan paling tidak 130 orang.
Pada hari Kamis , wakil ketua Kelompok hotel Oberoi, S.S Mukerji , mengatakan sekitar 200 orang terperangkap di dalam hotel itu.
Oberoi/Trident adalah salah satu dari hotel bintang lima yang diserbu pria-pria bersenjata Rabu malam, setelah serangkaian serangan kelompok garis keras di seluruh kota itu yang menewaskan paling tidak 130 orang.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008