Penandatanganan kesepakatan fase satu antara AS dan China pada 15 Januari 2020 mendukung penguatan aset berisiko, termasuk rupiah.

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan melemah tipis di tengah tren positif nilai tukar seminggu terakhir.

Rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,02 persen di level Rp13.645 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.643 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat, mengatakan, meski mengakhiri pekan sedikit melemah, pekan ini pergerakan rupiah didukung sentimen positif dari eksternal maupun internal.

"Pekan ini rupiah cenderung positif. Baik global maupun domestik positif," ujar Rully.

Baca juga: Ekonom ingatkan Rupiah jangan dibiarkan menguat terlalu cepat

Penandatanganan kesepakatan fase satu antara AS dan China pada 15 Januari 2020 mendukung penguatan aset berisiko, termasuk rupiah.

Kesepakatan tersebut memperbaiki hubungan dagang AS-China yang bisa membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi global.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi China di tahun lalu yang tumbuh 6,1 persen atau sesuai dengan ekspektasi pasar, juga menjadi sentimen positif bagi nilai tukar.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.634 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.634 per dolar AS hingga Rp13.661 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.648 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.658 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah menguat masih terbawa sentimen positif damai AS-China

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020