"Nanti hasil kajian yang akan menentukan apakah perkampungan yang terdampak pergerakan tanah masih layak atau tidak untuk ditempati atau harus dilakukan relokasi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sofyan di Cianjur Jumat.
Tim dari PVMG Bandung meninjau dan meneliti tujuh lokasi pergerakan tanah yang terjadi di sejumlah wilayah seperti Sukaresmi dan Kadupandak.
"Di Kecamatan Sukaresmi ada empat titik salah satunya di Kampung Cibadak, Desa Sukamahi. Sedangkan di Kecamatan Kadupak terjadi di Desa Wargaasih dan Sindangsari," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur catat 10 kejadian bencana selama Januari
Baca juga: Sumsel hadapi potensi peningkatan hujan dan risiko pergerakan tanah
Baca juga: Pendataan pergerakan tanah Kadupandak-Cianjur terus dilakukan BPBD
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penelitian yang dilakukan PVMG Bandung di dua kecamatan tersebut, namun untuk sementara pergerakan tanah sudah berhenti dan retakan sudah mulai ditutup.
Meskipun pergerakan tanah di Kecamatan Sukaresmi dan Kadupandak sudah berhenti dan tidak meluas, namun pihaknya tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terutama ketika hujan turun deras dengan intensitas lama segera mengungsi.
"Untuk siang hari warga kembali ke rumahnya masing-masing untuk beraktifitas seperti biasa. Namun, pada malam hari sebagian besar menginap di lokasi pengungsian atau rumah sanak saudaranya yang aman dari pergerakan tanah," katanya.
Ia menambahkan, setelah hasil kajian keluar pihaknya segera akan mensosialisasikan pada warga apapun hasilnya. "Kalau memang masih layak, warga tidak akan direlokasi, tapi kalau tidak layak kami akan bahas dengan dinas terkait," katanya.*
Baca juga: Pergerakan tanah meluas, warga kampung di Sukaresmi-Cianjur diungsikan
Baca juga: Pergerakan tanah paksa seratusan warga Sukaresmi Cianjur mengungsi
Baca juga: Satu rumah warga di Prambanan rusak akibat pergerakan tanah
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020