Kedatangan Khofifah tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Pemprov Jatim ke Jakarta untuk bertemu dengan sejumlah kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian terkait pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gerbang Kertasusila, Kawasan Bromo-Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Baca juga: Khofifah di Jakarta temui 3 menteri, ini yang dibahas
"Kami ingin memastikan bahwa Perpres Nomor 80 Tahun 2019 itu akan terangkum dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2020-2024, yang Insya Allah akan disahkan 20 Januari 2020," kata Khofifah di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Khofifah menjelaskan proyek strategis pengembangan Jawa Timur itu dijabarkan dalam 218 proyek pembangunan dengan total anggaran Rp294,34 triliun. Skema pembiayaannya, lanjut Khofifah, sebagian besar berasal dari badan usaha milik negara (BUMN), kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta sektor swasta.
Baca juga: Wapres pimpin rapat pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas
"Skema pembiayaannya 85 persen BUMN, KPBU, dan swasta; kemudian 15 persen dari APBN dan APBD. Kami berharap dalam lima tahun 218 proyek itu minimal sudah ground-breaking. Ada beberapa yang FS-nya (feasibility study) sudah jalan, namun tetap perlu di-update," katanya.
Studi kelayakan proyek atau feasibility study yang sudah berjalan dari proyek strategis nasional tersebut adalah pembangunan Kawasan Gerbang Kertasusila. Sejak 2015, Bank Dunia sudah melakukan studi kelayakan proyek tersebut; namun Pemprov Jatim masih perlu melakukan pembaruan data-data proyek.
Baca juga: Wapres ingatkan kepala daerah jangan sembarangan mutasi pegawai
"Kami harus update lagi luasannya, titik lahannya, apakah akan menggunakan LRT atau MRT, apakah semua harus elevated atau tidak. Semua format itu sudah dicoba untuk di-exercise," katanya.
Selain itu, Khofifah juga meminta dukungan Wapres Ma'ruf Amin terkait rencana pembangunan Indonesia Islamic Science Park di Pulau Madura. Taman ilmiah tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 101 hektare di kaki Suramadu.
Baca juga: Wapres Ma'ruf minta ASN perkuat komitmen kebangsaan cegah radikalisme
"Kami berharap Indonesia akan menjadi gravitasi keuangan syariah dunia, dan kami ingin ditempatkan di Jawa Timur. Jadi gravitasi keuangan syariah dunia itu jadi bagian dari visi Indonesia Islamic Science Park," ujarnya.
Sebelum bertemu dengan Wapres Ma'ruf Amin, rombongan Pemprov Jatim tersebut telah mendatangi Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Soeharso Monoarfa.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020