...harus digeser paradigma kita, dari diatur dan diawasi menjadi atur diri sendiri...

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengatakan bahwa perubahan paradigma merupakan faktor terpenting dalam upaya penanganan masalah lingkungan hidup.

"Yang paling penting bagi saya adalah karena 95 persen masalah lingkungan, termasuk hutan, adalah antropogenik, karena manusia. Maka manusianya dulu yang harus sadar," kata Alue dalam diskusi Indonesia Millennial Summit di Jakarta Selatan, Jumat.

Ia mengatakan, masalah lingkungan hidup bukan hanya masalah aktor-aktor pemerintah, tapi masalah seluruh warga karena pada dasarnya setiap warga punya kontribusi bagi permasalahan lingkungan.

Masalah lingkungan hidup, dia menambahkan, juga bukan hanya masalah bagi mereka yang berada di dekat titik masalah.

Karena lingkungan adalah pinjaman dari generasi tua yang akan diberikan kepada generasi berikutnya yang harus dijaga, agar generasi penerus tidak mewarisi kualitas lingkungan yang tidak baik, kata mantan pejabat Badan Restorasi Gambut itu.

Ia mengatakan bahwa mestinya kesadaran untuk merawat lingkungan hidup otomatis muncul dari diri setiap individu.

"Kadang-kadang masalah kita ini, kita minta diatur dulu oleh pemerintah baru kita bertindak. Padahal harus digeser paradigma kita, dari diatur dan diawasi menjadi atur diri sendiri," ujar dia.

Baca juga:
LIPI bangkitkan kepedulian terhadap kelestarian keanekaragaman hayati
Kepulauan Seribu kampanyekan pelestarian lingkungan lewat musik

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020