“Lumayan sekarang penjualan bibit saya semakin ramai yang membeli. Sudah ke seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua. Kami juga dapat pembeli dari Sarawak, Malaysia dan tinggal memastikannya lagi. Untuk jual buah, kami belum memenuhi permintaan pelangg

Manfaatkan Medsos Bibit Jambu (ANTARA) - Pesatnya penggunaan media sosial (medsos) menjadi peluang bagi petani milenial di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat Michael Shu untuk mengembangkan budi daya pembibitan jambu air jenis deli yang diberi merek dagang Green Honey sudah menembus pasar nusantara.

Permintaan bibit jambu air yang dihasilkankan tinggi, dan tidak terlepas dari kemampuannya dalam budi daya jambu madu tersebut.

Saat ini ada sekitar 300 batang jambu madu yang ia budi dayakan sejak beberapa tahun lalu sudah berproduksi, berbekal pemasaran melalui medsos hingga saat ini ia memiliki pelanggan setia.

Bahkan, untuk membeli jambu yang dikenal manis sebagaimana merek dagang yang ia berikan, pelanggan atau masyarakat Kalbar, bahkan luar daerah pun harus memesan terlebih dahulu.

Pembeli jambunya saat ini pun bukan hanya di Kalbar saja, namun sudah di luar Pulau Kalimantan, dengan rasa yang manis karena pemeliharaan yang intensif meskipun ilmu budi daya yang ia dapat secara autodidak, sehingga jambu Green Honey diminati baik buah maupun bibitnya.

“Lumayan sekarang penjualan bibit saya semakin ramai yang membeli. Sudah ke seluruh Indonesia, bahkan sampai Papua. Kami juga dapat pembeli dari Sarawak, Malaysia dan tinggal memastikannya lagi. Untuk jual buah, kami belum memenuhi permintaan pelanggan,” ujar Michael Shu, saat ditemui di kebunnya yang terletak di Jalan Sungai Raya Dalam, Kubu Raya, Jumat.

Menurut dia, selama ini memanfaatkan semua lini media sosial yang dimilikinya untuk memperluas jangkauan pasar.

“Para petani saat ini harus paham mengenai media sosial. Ini memperluas wilayah pemasaran yang lebih efisien dan mudah. Jadi petani juga harus melek teknologi. Awalnya saya juga belajar main media sosial dari kawan-kawan,” ujar perantau asal Medan ini pula.
Baca juga: Khasiat jambu biji untuk kesehatan jantung hingga turunkan gula darah

Di akun Youtube-nya “Michael Shu”, sudah memiliki 3.500 subscriber. Kendati baru beberapa bulan membuat konten. Setiap hari dia membuat konten tentang tutorial menanam jambu madu, lengkeng, dan tanaman buah lainnya. Begitu juga cara mencangkok, menyemai dan membuat media tanam serta lainnya.

"Ternyata penontonnya dari seluruh Indonesia dan luar negeri. Mereka lihat tanaman saya subur-subur, sehingga tertarik membeli. Jadi sekalian nyalurin hobi ngevlog, saya memasarkan produk saya juga," ujar dia lagi.

Sedangkan akun instagram-nya; @Greenhoney1 juga telah memiliki 2.500an pengikut. Namun dari instagram ini, dia lebih banyak mengumpulkan konsumen dari pasar lokal.

Banyak pejabat dan pengusaha datang ke ke kebunnya untuk membeli buah atau bibit.

"Jadi lumayan membantu juga media sosial ini. Asalkan kita tekun untuk membuat konten dan rutin upload pasti ada hasil,” ujarnya pula.

Kendati demikian, faktor utama adalah kualitas dan kepercayaan. Medsos, kata dia, hanya sebagai sarana menyampaikan informasi dan komunikasi. Apabila produk yang disampaikan lewat medsos tidak sesuai dengan harapan konsumen, maka usahanya tidak akan berlanjut seperti sekarang ini. Pasalnya, lewat media sosial pula, orang dengan mudah untuk komplain dan protes terhadap dirinya.

"Makanya saya selalu jaga kepercayaan. Kepercayaan nomor satu, maka rezeki akan mengikuti. Bahkan saya berani sampaikan dalam video-video saya, kalau apa yang saya berikan ke konsumen tidak sesuai dengan deskripsi di medsos, silakan kritik dan share kritikannya. Foto-foto saya semua ada di medsos," ujar dia.
Baca juga: Petani Muntok sukses kembangkan jambu "king rose"

Menurutnya, jumlah produksi dan kualitas rasa dari pohon jambu madu tidak hanya berasal dari bibit unggul saja, melainkan dari perhatian dan perlakuan pemilik tanaman itu. Makanya di vlognya, dia terus mengedukasi cara memperlakukan tanaman.

"Untung ada Youtube, jadi konsumen saya bisa langsung lihat caranya memberi pupuk, membungkus buah, dan lain-lain," kata pria yang baru tiga tahun ini bertanam jambu.


Akui Kualitas

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Prof Dr Saeri Sagiman MSc mengakui kualitas jambu madu Green Honey yang dibudidayakan Michael Shu, sejak lima tahun silam.

"Informasi ada budi daya jambu air yang dihasilkannya dengan sangat berkualitas dan rasa yang manis serta buahnya besar dari mahasiswa saya. Kemudian saya datang ke lapangan dan berkenalan dengan pemiliknya. Budi daya yang luar biasa dan hasilnya sangat baik," ujar dia.

Ia menambahkan, dengan hasil yang baik dan berkualitas dari Michael Shu bisa menjadi contoh bagi mahasiswanya, sehingga diadakan kuliah umum. Mahasiswa bisa termotivasi untuk menjadi petani yang benar-benar mampu menghasilkan produk pertanian yang baik.

"Apalagi kita tahu latar belakang petani jambu tersebut bukan pakar, peneliti dan lainnya. Namun ternyata dia sangat paham budi daya jambu madu tersebut. Ini bisa menjadi contoh mahasiswa kami," ujar dia lagi.

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020