Sanur (ANTARA News) - Cukup maraknya kemunculan media baru atau new media yang menggabungkan teknologi internet, audio visual dan handphone, dirasakan kian mengancam keberadaan dan pengaruh media cetak. "Pengaruh media cetak akan `tergusur` dan tergantikan oleh sepak terjang new media yang kini semakin dirasakan kemunculannya," kata Ceo Virtual Consulting (VC), Nukman Lutfie, pada seminar "New Media: Akhir Media Konvensional?", di Sanur-Denpasar, Kamis. Ia menyebutkan, media internet mampu menyampaikan informasi jauh lebih cepat bahkan secara langsung kepada pembacanya, sementara media cetak pada umumnya masih harus menunggu hari berikutnya. Akibatnya, berita di koran menjadi basi dan bersamaan dengan itu telah membuat para jurnalis tidak lagi merasa yang paling hebat, katanya. Dalam seminar yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia itu, Nukman mengatakan, melihat sepak terjang new media seperti itu, koran yang paling cepat terkubur adalah yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan zamannya. Paling tidak, koran yang tidak mampu bersinergi dengan kumuncullan new media tersebut, katanya. Melihat itu, lanjut Nukman, mendatang diperlukan kemampuan media cetak untuk bersinergi, sekaligus mengembangkan pola-pola dan muatan baru yang dimungkinkan untuk lebih menarik minat para pembaca. Dengan demikian, keberadaan media cetak senantiasa akan tidak jauh tertinggal langkah dari kehadiran media baru di tengah-tengah keberadaan pembaca yang kian tidak memiliki banyak waktu. "Waktu yang dimiliki orang untuk membaca kini semakin sedikit dan pencarian informasi lebih mengandalkan televisi atau internet," ucapnya. Khusus di kalangan anak muda, kebiasaan membaca koran bahkan nyaris hilang. Ditambah oleh mahalnya harga kertas dan kecenderungan penghematan biaya iklan, membuat posisi media cetak akan kian terjepit. Melihat itu semua, media cetak mendatang perlu mencari terobosan baru untuk tetap bisa bertahan dan bersaing sehat dengan new media yang kian marak, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008