Jimbaran, (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Muhammad mengingatkan agar negara di Asia tidak terlalu bergantung pada pihak asing. Negara yang tidak tergantung pada asing menurut Mahatir tidak terlalu kena dampak krisis ekonomi global.
Mahatir mengemukakan hal itu saat menjadi pembicara di Top Executive Forum on Governance di Jimbaran, Bali. Mahatir menjadi pembicara pertama dengan membawakan tema `Reformasi Pemerintahan di Asia: Perspektif Budaya`
"Negara di Asia yang paling terpengaruh krisis global adalah negara-negara yang terbiasa menerima pasokan dana segar dari organisasi-organisasi finansial asing. Sedangkan negara yang tidak banyak menerima investasi atau bantuan keuangan tidak terlalu terpengaruh," kata Mahatir Muhammad.
Mahatir juga mengatakan konsep `globalisasi`, `dunia tanpa batas` dan `pasar bebas` haruslah disikapi dengan berhati-hati, demi menjaga kemanan finansial suatu negara.
"Menyikapi krisis ekonomi global, maka negara-negara Asia harus berubah dan menyesuaikan diri dengan realitas keadaan global. Kita tidak bisa mengisolasi diri negara kita sendiri," kata Mahatir.
Menurut Mahatir, sebuah negara saat ini harus berlaku selektif dalam mengakomodasi dan membantu negara-negara yang sedang terpuruk, tetapi harus tetap sesuai dengan peraturan dan keadaan perekonomian negara tersebut. Satu hal yang terpenting dalam mengatasi krisis global menurut Mahatir adalah dengan melakukan reformasi pembangunan.
"Reformasi pembangunan harus hati-hati dan selektif. Apapun bentuk reformasi pembangunan, pemerintah harus kembali mengatur dan mengawasi, mungkin membuat pasar tidak lagi terlalu bebas," kata Mahatir.
Mahatir juga mengatakan pemerintah seharusnya peka dan tanggap apabila ada dana segar dalam kuantitas besar masuk ke negaranya. Dana yang tiba-tiba dapat mempengaruhi keadaan finansial sebuah negara.
Reformasi pembangunan lainnya adalah membentuk sistem birokrasi yang lebih minimalis tetapi efektif dan efisien. Sistem birokrasi yang lebih efisien diharapkan dapat mengurangi kemungkinan korupsi. Pemerintah pun diminta untuk transparan dan terbuka kepada publik mulai dari mengenai kebijakan finansial yang diambil hingga investigasi kasus korupsi.
Mahatir juga menyoroti pentingnya memahami kesulitan sektor swasta. Pemerintah sebaiknya mengetahui apa kendala yang dihadapi sektor swasta, karena sektor swasta adalah salah satu penggerak perekonomian negara.
Forum diikuti sedikit-dikitnya 100 top eksekutif perusahaan-perusahaan BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta nasional terkemuka. Forum dilaksanakan selama dua hari hingga tanggal 28 November 2008, di Jimbaran Bali. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008