Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia cq Departemen Perindustrian (Depperin) dan Pemerintah China cq Provinsi Shaanxi saling membuka diri dan mengundang masing-masing negara untuk dapat meningkatkan kerjasama bisnis dan investasi.
Hal tersebut terjadi dalam Forum Kerjasama Industri RI-RRT Khususnya Departemen Perindustrian dengan Provinsi Shaanxi yang dihadiri oleh Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Duta Besar Cina untuk Indonesia Zhang Qi Yue, serta Gubernur Provinsi Shaanxi Yuan Chun Qing, di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, bahwa realisasi investasi asing di Indonesia pada 2007 hingga semester pertama 2008 telah mencapai 10,3 miliar AS dolar. Namun sayangnya investasi China di Indonesia baru mencapai 0,3 persen dari total investasi yang masuk.
Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi China yang demikian tinggi, dia mengharapkan investasi China akan mengalir ke Indonesia sehingga mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ya investasi China masih kecil 0,3 persen. Karena itu, forum ini juga bisa jadi upaya kita untuk menarik investasi China lebih besar lagi di Indonesia," ujar dia.
Fahmi menambahkan dengan berbagai kebijakan yang mendukung pada perbaikan iklim investasi dan pembangunan industri di Indonesia, sebenarnya memberikan peluang tidak saja bagi para pelaku usaha di Indonesia tetapi juga para pelaku usaha asing termasuk China.
Dia sempat menyebutkan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terkait dengan perbaikan iklim usaha seperti Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang intinya memberikan jaminan kepastian usaha bagi investor, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional untuk memberikan fasilitas dan insentif fiskal dan non fiskal dalam bentuk pengurangan pajak, tarif, dan pelayanan satu atap, penyederhanaan birokrasi, serta hak penggunaan tanah berusaha dalam kawasan ekonomi khusus untuk 95 tahun.
Sementara itu, Gubernur Shaanxi Yuan Chun Qing mengatakan, posisi Indonesia di ASEAN sangat penting. Karena itu Pemprov Shaanxi mencoba mendorong kerjasama lebih besar lagi antara Indonesia dan provinsi Shaanxi.
"Nilai perdagangan kami tumbuh 114 persen saat ini dibanding tahun 2006. Bahkan dalam kondisi krisis ini pertumbuhan ekonomi tidak terganggu dan diprediksi akan semakin meningkat," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008