Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengutuk serangan teroris di Mumbai, India, pada Rabu malam yang menewaskan hampir 100 orang, termasuk sejumlah warga asing.

Juru Bicara Deplu RI, Teuku Faizasyah, menyatakan bahwa hingga kini warga Indonesia yang tinggal di Mumbai diketahui selamat.

"Kita mengecam keras aksi itu, serangan yang menimbulkan korban tidak berdosa dan orang-orang yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kepentingan kelompok tersebut (teroris, red)," kata Faizasyah ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Indonesia berharap pemerintah India segera dapat mengatasi situasi di Mumbai serta menangkap para pelaku dan otak di balik penyerangan.

"Kita berharap pemerintah setempat dapat membangun kembali situasi yang aman," ujar Faizasyah.

Melalui perwakilan India di Jakarta, kata Jubir, Indonesia juga telah menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas jatuhnya korban tak berdosa dalam serangan yang terjadi pada Rabu (26/11) malam itu.

Perwakilan Indonesia di Mumbai, menurut Faizasyah, telah menjalankan proses untuk memastikan keberadaan warga Indonesia di Mumbai, yang saat ini berjumlah sekitar 130 orang.

"Menurut laporan, alhamdulillah tidak ada yang menjadi korban ledakan. Semuanya selamat," katanya.

Kebanyakan warga Indonesia yang tinggal di Mumbai adalah keluarga perwakilan Indonesia serta mereka yang menjadi pekerja di kota pusat bisnis di India itu.

Ketika menjawab pertanyaan, Faizasyah mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan mengeluarkan `travel advisory` (anjuran untuk tidak bepergian) ke India.

"Kita bukan negara yang terbiasa mengeluarkan `travel advisory`," katanya.

Yang pasti, tegasnya, perwakilan Indonesia di Mumbai telah mengingatkan warganya untuk menghindarkan diri melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu mendesak.

Warga Indonesia di Mumbai juga telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, di manapun mereka berada.

Mumbai pada Rabu malam diguncang serangan teror berupa ledakan terkoordinasi serta penembakan membabi buta di delapan wilayah kota finansial tersebut.

Menurut pihak kepolisian negara bagian Maharashtra, sekitar 100 orang tewas dalam serangan ledakan dan penembakan.

Laporan lain mengatakan, serangan juga melukai setidaknya 300 lainnya.

Seperti yang dilaporkan media, pada Rabu malam beberapa pria bersenjata senapan dan granat menyerang dua hotel mewah, Taj Mahal Palace dan Trident-Oberoi, dan kemudian menyandera sejumlah warga asing.

Wakil ketua kabinet Maharashtra seperti dikutip Reuters mengatakan, Kamis, kemungkinan ada 100 hingga 200 tamu serta pekerja terjebak berada di Trident-Oberoi Hotel, di mana 10 hingga 12 teroris berada.

Satu kelompok yang menamakan diri "Mujahedeen Deccan" mengaku bertanggung-jawab atas serangan di tempat bersejarah Taj Mahal dan Hotel Trident serta sejumlah penembakan dan pemboman di tempat lain di Mumbai. (*)

Copyright © ANTARA 2008