Bangkok, (ANTARA News)- Menteri luar negeri Thailand , Kamis mengatakan KTT ASEAN akan tetap dilaksanakan sesuai rencana walaupun ada kekuatiran sehubungan unjuk rasa yang telah menutup Bandara-Bandara utama.
Menlu Sompong Amornviwat, yang terlantar di Jerman akibat Bandara internasional utama di Thailand diserbu para pemrotes,, mengatakan ia dibanjiri pertanyaan dari Menlu-Menlu negara lain.
"Beberapa negara sangat cemas dengan insiden-insiden yang terjadi di negara kami
sekarang-- tidak ada norma hukum ," kata menlu itu kepada AFP melalui telefon.
"Banyak negara kuatir kedubes-kedubes mereka mungkin diduduki para pemrotes. Para menlu telah berulangkali menanyakan kepada saya tentang apa yang terjadi."
Sompong mengatakan keputusan akhir tentang apakah Thailand akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang menurut rencana akan diselenggarakan Desember di kota
Chiang Mai, Thailand utara tergantung pada PM Somchai Wongsawat.
"Sampai sekarang saya menegaskan bahwa KTT itu akan tetap diselenggarakan sesuai rencana tetapi saya akan membicarakan masalah ini dengan perdana menteri dan ia akan membuat keputusan amkhir," kata Sompong dari Frankfurt.
Laos, Kamboja dan Vietnam mengemukakan bahwa kemungkinan KTT ASEAN ditunda karena krisis politik yang memburuk di Thailand.
Sompong berada di Peru bersama dengan Somchai untuk menghadiri KTT APEC. Selama mereka tidak ada, para pemrotes meningkatkan aksi enam bulan mereka untuk menggulingkan pemerintah ,mengepung bandara internasional Suvarnabhumi, Selasa, dan menutupnya.
Somchai pulang ke Thailand Rabu dengan menumpang sebuah pesawat khusus yang
mendarat di Chiang Mai, di mana ia menyelenggarakan sidang kabinet untuk membicarakan kekacauan yang kian meningkat itu.
Ia menolak imbauan panglima militer untuk menyelenggarakan Pemilu baru.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008