Semua harus dirangkul sehingga kekuatan yang ada di Partai Golkar tetap tumbuh dan menjaga sampai 2024

Jakarta (ANTARA) - Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet berharap susunan kepengurusan DPP Partai Golkar 2020-2025 harus bersifat akomodatif dan rekonsiliatif.

Menurut dia hal itu penting karena semua kader Golkar harus menjaga situasi yang kondusif di internal partai sehingga tidak ada kubu-kubuan.

"Semua harus dirangkul sehingga kekuatan yang ada di Partai Golkar tetap tumbuh dan menjaga sampai 2024. Kita saling bergandengan tangan bekerjasama membesarkan Partai Golkar," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Golkar finalisasi kepengurusan pada Selasa malam

Bamsoet mengatakan dirinya sudah membaca nama-nama kepengurusan Golkar baru yang beredar dan telah mengonfirmasi kepada Sekjen Partai Golkar bahwa susunan tersebut belum final.

Menurut dia, berdasarkan pernyataan Sekjen Golkar, susunan kepengurusan Golkar yang final akan disampaikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto setelah kembali dari umroh di Arab Saudi.

"Finalnya nanti sekembali Ketum Golkar dari umroh yang akan disampaikan nanti ke Kemenkumham. Jadi penjelasannya seperti itu," ujarnya.

Dia mengatakan semangat susunan kepengurusan Partai Golkar 2019-2024 bukan lagi kubu-kubuan namun yang penting semua kekuatan yang ada dirangkul.

Menurut dia, kalau dirinya menjadi Ketum Golkar, akan merangkul semua kekuatan di Golkar agar jangan sampai ada yang ditinggalkan.

"Tinggal nanti dalam perjalanannya seleksi alam yang berlaku dan yang tidak aktif mengundurkan diri," ujarnya.

Bamsoet belum bisa mengatakan apakah susunan kepengurusan yang beredar itu telah mengakomodasi orang-orang pendukungnya karena dirinya belum bertemu Airlangga untuk membahas secara rinci kepengurusan Golkar.

Baca juga: Golkar kaji kemungkinan usulkan PT 7,5 persen
Baca juga: Ringankan beban korban banjir, Golkar dan AMPG salurkan Bantuan

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020