Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan mulai memetakan peluang medali yang dapat diraih Kontingen Merah Putih saat berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo mendatang.
Ketua tim asistensi dan analisis KOI Teuku Arlan Perkasa Lukman mengatakan, saat ini timnya baru akan mulai bekerja menghitung peluang jumlah atlet yang dapat mewakili Indonesia pada pesta olahraga empat tahunan itu.
“Ya, kami akan segera rapat melihat peluang untuk meloloskan atlet sekaligus menghitung potensi medali yang akan diraih pada Olimpiade Tokyo 2020," ujar pria yang akrab disapa Arlan itu, dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Lifter Indonesia hadapi jadwal padat jelang Olimpiade 2020 Tokyo
Menurut Arlan, tim asistensi dan analisis juga akan segera melakukan koordinasi dengan induk-induk organisasi yang dianggap punya peluang besar meloloskan atletnya ke Tokyo.
“Kita akan memetakan cabang-cabang olahraga yang bakal menuju Tokyo dan setelah itu mengawal dan mensupport mereka agar bisa meraih hasil lebih baik pada Olimpiade Tokyo 2020," katanya.
Ia juga mengungkapkan adanya keinginan Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu (PB Perbakin) untuk menambah kuota atletnya menuju Olimpiade melalui fasilitas wildcard.
"Ya, kita sudah menerima surat pengajuan dari PB Perbakin yang meminta bantuan NOC Indonesia agar ada petembak Indonesia yang mendapatkan wildcard," jelasnya.
Permintaan wilcard tersebut disampaikan PB Perbakin melalui surat resmi tertanggal 13 Januari 2020 yang ditandatangani Ketua Umum PB Perbakin Letjen TNI Joni Supriyanto.
Dalam surat yang ditembuskan kepada Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora itu disebutkan masih ada 24 kuota wildcard yang diisediakan untuk Olimpiade Tokyo.
Baca juga: Tempat tidur atlet Olimpiade 2020 Tokyo dibuat dari kardus
Hingga saat ini, baru empat atlet yang dipastikan lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri dari cabang atletik, Vidya Rafika dari cabang menembak, dan dua atlet cabang panahan nomor recurve putra dan putri.
Sementara beberapa cabang olahraga lain seperti bulu tangkis, angkat besi, dan balap sepeda masih terus berjuang mengikuti beberapa kejuaraan kualifikasi yang masih akan berlangsung hingga April mendatang.
Dari cabang angkat besi, setidaknya baru dua atlet yakni Eko Yuli Irawan dan Windy Cantika Aisyah yang posisinya relatif aman karena peringkatnya berada di delapan besar dunia, yang merupakan syarat lolos menuju pesta olahraga dunia itu.
Arlan berharap Indonesia dapat menambah atletnya untuk tampil di Tokyo melalui tambahan beberapa cabang olahraga lain, seperti bulu tangkis, karate, balap sepeda, dan dayung.
"Bulu tangkis kita masih menunggu babak penyisihan. Begitu juga cabang -cabang olahraga lainnya," katanya.
Sebelumnya, Ketua Kontingen (CdM) Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo Rosan P. Roeslani mengatakan, ia bertekad membawa Merah Putih dapat melampaui capaian satu medali emas yang diraih di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil. Namun, ia tak menyebutkan jumlah medali yang ditargetkan karena dirinya masih harus menunggu keputusan akhir dari setiap cabor.
"Pokoknya Insya Allah lebih baik daripada Olimpiade 2016, targetnya itu. Di Brazil kan (mendapat) satu emas dari bulu tangkis dan dua perak dari angkat besi," kata Rosan beberapa waktu lalu.
Baca juga: Atlet para-kano Jepang resmikan desain tiket Paralimpiade Tokyo 2020
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020