Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, mencatat sekitar 78 kali peristiwa gangguan listrik terjadi akibat pohon tumbang selama kondisi cuaca buruk yang melanda wilayah provinsi setempat.
"Gangguan pohon ini terjadi selama masa cuaca buruk yaitu pada Desember 2019 sebanyak 38 kali dan pada Januari 2020 sudah 40 kali," kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UIW NTT, Margaretha Yupukoni, di Kupang, Kamis.
Dia menjelaskan, gangguan listrik terjadi akibat pohon tumbang maupun ranting pohon yang patah akibat hujan dan angin kencang kemudian menimpa jaringan listrik di berbagai wilayah provinsi berbasiskan kepulauan itu.
Meski demikian, gangguan yang berdampak pada padamnya listrik tidak berlangsung lama karena para petugas PLN di lapangan langsung dikerahkan melakukan pembersihan dan perbaikan jaringan yang rusak.
Baca juga: Pemancar Radio Kabupaten Kupang tumbang akibat angin kencang
Baca juga: Kecepatan angin di wilayah NTT capai 56 km/perjam
Baca juga: Fasilitas wisata Waijarang Lembata rusak akibat angin kencang
"Selama masa cuaca buruk akhir-akhir ini memang kami juga terus siaga dan sesegera mungkin melakukan pemulihan ketika terjadi gangguan listrik," katanya.
"Dia mengatakan dalam fenomena gangguan listrik seperti ini pihaknya mengimbau masyarakat setempat agar merelakan pohon miliknya yang berada di sekitar jaringan listrik akan dipangkas petugas PLN.
Masyarakat jangan melakukan penebangan sendiri tetapi melaporkan ke PLN setempat agar pemangkasan pohon dapat diawasi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Prinsipnya kami berharap pengertian dan kerja sama baik dari masyarakat sehingga sebisa mungkin mengurangi penyebab gangguan listrik selama masa cuaca buruk," katanya.*
Baca juga: Angin Tornado muncul di Rote Ndao
Baca juga: NTT masuki masa pancaroba, BMKG ingatkan warga waspada
Baca juga: Angin kencang di Sumba Timur akibatkan belasan rumah rusak
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020