London  (ANTARA News/afp) - Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown, menyatakan kemarahannya, Rabu, mengenai ketidakmampuan pihak berwenang menemukan jejak incest yang mengharukan, serupa dengan kasus perkosaan di ruang bawah tanah oleh Josef Fritzl di Austria.

Brown mengatakan negara itu "dihebohkan" dengan kasus seorang pria berusia 56 tahun yang memperkosa dua putrinya sehingga melahirkan sembilan anak, namun perbuatan sumbang tersebut tak terdeteksi.

Kasus ini menjadi sorotan akibat kegagalan layanan sosial, hanya beberapa hari setelah skandal lainnya atas seorang bayi yang tewas setelah disiksa berbulan-bulan 

Polisi dan petugas layanan sosial di South Yorkshire dan Linconshire, Inggris utara, melancarkan penyelidikan katas asus incest itu setelah pria tersebut dihukum penjara seumur hidup, Selasa, karena telah membuat kedua putrinya hamil 19 kali dalam waktu hampir 25 tahun.

Kasus yang mengerikan ini serupa dengan kasus Fritzl, yang memenjarakan putrinya di ruang bawah tanah selama 24 tahun dan menjadi ayah tujuh anak yang lahir dari rahim putrinya.

Majelis hukim yang menghukum pria pengangguran itu mengemukakan kasus ini merupakan yang terburuk dalam 40 tahun karirnya sebagai penegak hukum.

Pria itu, yang tak bisa disebutkan namanya demi hukum, tak dapat dilacak perbuatannya dengan secara reguler berpindah ke desa-desa terpencil, guna mencegah kedua gadis berada di satu tempat dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat menimbulkan kecurigaan atau menjalin persahabatan dengan orang luar. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008