Jakarta (ANTARA News) - Penggagas festival internasional "Jak Jazz Festival", Ireng Maulana mengungkapkan menjelang berlangsungnya kegiatan ini pada 27-30 November, ia teringat kenangan pahit dan manis selama berjuang menjaga keberlangsungan festival yang mengusung penyanyi dan musisi jazz dunia itu.
"Tidak terasa sudah 10 tahun penyelenggaraan Jak Jazz sejak terhenti pada 12 tahun lalu di stop lalu digelar lagi," katanya dalam konferensi pers Jak Jazz di Jakarta, Rabu.
Ireng sambil memegang mikrofon dan mata menerawang seperti sedang memutar kembali ingatannya menjelaskan banyak hal yang membuatnya "jatuh bangun" dalam usahanya menyelenggarakan kegiatan ini. Salah satu hal yang sangat penting dalam mendukung terlaksananya sebuah acara adalah dana sponsor, dan hal itu tidak mudah diperoleh.
"Kenangan yang paling saya ingat adalah penyelenggaraan Jak Jazz tahun 1988 dan 1990 ketika ia kesulitan mendapatkan dana sponsor. Saya ingat tuh waktu itu dapat dana sekitar Rp30 juta, lalu Rp50 juta saja," ujarnya seraya tersenyum.
Musisi jazz legendaris ini mengungkapkan tahun ini ia ingin penyelenggaraan Jak Jazz semakin meriah untuk merayakan keberlangsungan acara ini. Menurut dia ada banyak sisi positif dengan digelarnya festival jazz, salah satu diantaranya adalah mendorong tumbuh dan berkembangnya kelompok musik jazz di berbagai daerah seperti Bandung, Yogyakarta, dan Bali.
"Saya juga masih ingat dahulu hanya ada tiga panggung Jak Jazz, tapis ekarang sudah lebih banyak dan musisi atau penyanyi yang tampil juga lebih banyak," katanya.
Ireng menambahkan Jak Jazz 2008 akan berlangsung pada 28, 29, 30 November di Istora Senayan, Jakarta. Tahun ini Jak Jazz mengangkat tema "A Whole Lotta Jazz" yang berarti sebuah tontonan jazz yang menghadirkan musisi dan penyanyi beragam usia dan aliran musik jazz.
Beberapa nama musisi jazz lokal dan internasional yang akan meramaikan Jak Jazz 2008 antara lain Kyoto Jazz Massive, Daniel Sahuleka, Yellow Jackets, Abraham Laboriel, Syahrani & The Queenfireworks, Iga Mawarni & Friends, Indra Lesmana Reborn, Tohpati, Djabe, dan Steve Hackett.
"Tahun ini Jak Jazz harus dirayakan lebih meriah karena 10 tahun terakhir kami berusaha merintisnya lagi dan sekarang tampak hasilnya sudah semakin baik dengan dukungan berbagai pihak," ujarnya seraya tersenyum.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008