Jakarta (ANTARA News) - Lebih dari 100 film spesial dari 24 negara akan meramaikan Jakarta International Film Festival (JiFFest) ke-10 yang berlangsung di sejumlah bioskop dan pusat-pusat kebudayaan pada 5-9 Desember mendatang.
Direktur JiFFest, Lalu Rois Amri dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, mengungkapkan untuk menandai 10 tahun berlangsungnya JiFFest pihaknya menyajikan film-film pilihan baik jenis dokumenter maupun film bioskop karya sineas Indonesia dan mancanegara.
"Tahun ini sangat spesial karena merupakan penyelenggaraan JiFFest yang ke-10, karena itu akan ada banyak perayaan yang kami lakukan dalam JiFFest tahun ini," katanya.
JiFFest akan dibuka dengan film spesial berjudul "Burn After Reading" yakni film komedi karya Sutradara Terbaik Academy Awards tahun ini, Joel dan Ethan Coen yang menampilkan bintang-bintang papan atas seperti George Clooney, Brad Pitt, John Malkovich, Tida Swinton, dan Frances McDormand.
Film-film Indonesia terbaru yang belum diputar di bioskop akan diputar terbatas dalam JiFFest sebagai "Gala Premiere" seperti "Drupadi" yang dibintangi Dian Sastro dan Nicholas Saputra, film dokumenter "Pertaruhan" yang diproduseri Nia Dinata, dan "Under The Tree" karya sutradara Garin Nugroho.
Lalu Rois Amri mengatakan berkaitan dengan 10 Tahun JiFFest juga akan digelar "The 10 years of Indonesian Film Revival", yakni sebuah program yang memutar 10 film Indonesia terlaris selama 10 tahun terakhir. Film yang masuk kategori ini diantaranya "Petualangan Sherina", "Jelangkung", "Ada Apa Dengan Cinta?", "Ayat ayat Cinta", dan "Laskar Pelangi".
"Untuk masuk kategori ini, sebuah film harus mendatangkan sedikitnya 1,3 juta penonton di bioskop, dan 10 film tersebut kami pilih berdasarkan data perolehan jumlah penonton dari produsernya," kata Lalu.
Ia menambahkan selama lima hari penyelenggaraan, JiFFest dapat ditonton di sejumlah tempat yakni XXI Platinunm XXI FX, Blitz Megaplex Indonesia, dan pusat-pusat kebudayaan seperti Erasmus Huis, Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM), Galeri Cipta TIM, GoetheHaus, Instituto Italiano di Cultura, dan The Japan Foundation.
Untuk menonton film-film di JiFFest, penonton dapat mendaftarkan keanggotaannya di tempat yang telah ditunjuk panitia JiFFest. Setelah mendaftar maisng-masing penonton akan mendapat kartu keanggotaan yang dapat digunakan sebagai tanda masuk pemutaran film.
JiFFest adalah acara kebudayaan semacam wisata menonton film yang berskala internasional. Setiap tahun JiFFEst hadir di Bulan Desember dengan mengusung film-film Indonesia dan film-film internasional. Selain itu, JiFFest juga menggelar kompetisi film cerita dan pelatihan-pelatihan penyutradaraan maupun penulisan naskah film
Lalu Rois Amri mengatakan sejak pertama kali diselenggarakan pada 1999 hingga 2008, JiFFest terus mendapat tanggapan positif dari pecinta film di dalam dan luar negeri. Rata-rata jumlah penontonnya mencapai 50 ribu hingga 60 ribu selama tiga tahun terakhir.
Dengan jumlah penonton yang sangat besar itu, JiFFEst telah menjadi festival film terbesar di Asia Tenggara. Hal ini menurut Lalu Rois Amri telah melewati kapasitas penonton festival film internasional di Bangkok, Singapura, dan Manila.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008