KBRI setiap tahun memberikan subsidi 75 booth untuk UMKM independen di taman yang seluas 16,5 hektare

Jakarta (ANTARA) - Produk UMKM Indonesia diupayakan untuk dapat menembus pasar yang lebih luas di Rusia setelah pertemuan antara Duta Besar RI untuk Rusia M. Wahid Supriyadi dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

“Kami membahas tentang peluang perluasan ekspor produk UMKM ke Rusia, termasuk makanan, fesyen, herbal, dan juga buah tropik,” kata Wahid Supriyadi setelah pertemuan dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan selama ini kerja sama perluasan pasar produk UMKM banyak dilakukan di Moskow melalui Festival Indonesia.

Baca juga: Menkop UKM akan bentuk kantor bersama untuk dukung ekspor UMKM

Promosi tersebut bahkan telah berjalan selama empat kali dan tahun ini telah berlangsung untuk yang kelima kalinya.

“KBRI setiap tahun memberikan subsidi 75 booth untuk UMKM independen di taman yang seluas 16,5 hektare itu hanya untuk indonesia saja,” katanya.

Menurut dia, ajang tersebut sangat potensial untuk mempromosikan produk UMKM mengingat pengunjung dalam acara itu mencapai rata-rata 117.000 orang dengan transaksi pada tahun lalu saja mencapai 10,7 juta dolar AS. Ajang yang sama sukses membukukan investasi 1,1 miliar dolar AS.

Ia pun menyampaikan kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bahwa hal itu bisa dimanfaatkan oleh KUKM binaan Kementerian Koperasi dan UKM.

“Karena produk Indonesia sudah familiar, barang kita paling laris, yang paling laris fesyen seperti batik tenun ikat, bahkan pada acara fashion show itu semua yang dipakai peragawati habis semua 100 persen terjual, ini menunjukan bahwa selera UMKM itu testing the market selera lokal sudah benar,” katanya.

Baca juga: Pemkab Bogor sepakati ekspor produk senilai Rp10,9 miliar ke Rusia

Pihaknya mengusulkan agar UMKM di Indonesia dapat memanfaatkan pasar dan jaringan yang sudah ada tersebut. Di samping itu juga memperluas produk sesuai selera pasar di Moskow bukan sebatas fesyen tapi juga produk makanan jadi, herbal, dan buah tropik.

Pihaknya berupaya menggandeng maskapai Garuda Indonesia agar ke depan dapat membantu mendorong peningkatan ekspor termasuk buah tropik di antaranya mangga, rambutan, manggis, dan alpukat yang dianggap sebagai pangan sehat di negara itu.

M. Wahid Supriyadi menambahkan data Kementerian Perdagangan mencatat ada 20 pasar unggulan dan potensial yang sekarang sudah dimasukkan untuk pasar Rusia.

“Pengalaman kemarin yang UMKM yang sudah 2 kali ikut semua hampir semua dapat order, bukan hanya laku di pasar atau ekspo tapi juga dapat order ke depannya. Ini untuk catatan biasanya dilakukan awal Agustus untuk tahun ini dimulai 31 Juli sampai 2 Agustus, tanggal 30 ada bisnis forum, transaksi terbesar kemarin pada saat bisnis forum,” katanya.

Baca juga: Mayora ekspor 2.000 kontainer makanan-minuman ke Rusia

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pasar Rusia cukup besar dengan 147 juta penduduk sebagaimana riset Euro Asian Economic Union dan Euro Union. Sementara untuk Eropa Timur pasarnya mencapai 180 juta penduduk.

“Dan pengalaman eksibisi produk UMKM ke Rusia responnya bagus jadi ini bisa dijadikan tujuan ekspor baru, Presiden meminta seluruh kementerian menaikkan ekspor dan tujuan ekspor baru, barangkali ini kita perlukan kementerian lain seperti perdagangan yang dapat memanfaatkan pasar ekspor Rusia, jadi saya kira ini peluang yang bagus,” katanya.

Teten telah meminta data komoditas yang diminati oleh pasar Rusia termasuk menyusun daftar eksportir distributor di Indonesia agar bisa segera menghubungkan UMKM di tanah air dengan buyer di Rusia.

Baca juga: Jawa Tengah percaya diri pamerkan produk UKM ke Rusia dan Turki

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020