Untuk itu, Kapolri meminta kepada jajaran intelijen kepolisian untuk dapat melakukan deteksi dini atas reaksi masyarakat yang muncul akibat pemuatan komik itu.
"Ini harus disikapi oleh anggota intelijen karena ada upaya untuk memecah belah umat beragama," katanya di sela-sela pembukaan lokakarya pemberdayaan potensi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan intelijen di Bogor.
Menurut dia, intelijen harus mampu mencegah dini agar tidak ada tindakan anarkis.
Kapolri mengatakan, Polri khususnya jajaran intelijen harus juga mengerti masalah-masalah yang terjadi pada dunia internet.
"Blogger iu di sisi lain baik karena dapat menambah intelektual namun di sisi lain ada kelemahan seperti dalam kasus komik Nabi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Kapolri juga meminta intelijen untuk dapat mengantisipasi dampak dari krisis keuangan global yang dapat mengancam Indonesia.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun. Ada perusahaan yang kolaps. Ada PHK (pemutusan hubungan kerja. Sembako naik," katanya.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008