"Saya secara pribadi dan sebagai Panglima TNI tidak mempercayai itu," katanya di Jakarta, Rabu, menanggapi isu yang ditulis dalam buku "Membongkar Kegagalan CIA" ("Legacy of Ashes: The History of CIA") karya Tim Weiner yang diterbitkan The New York Times.
Menurut Panglima TNI, apa yang dilakukan Adam Malik sebagai seorang pejuang adalah demi kepentingan negara dan bangsa. "Jadi, saya tidak percaya itu," tegasnya lagi.
Sebelumnya, Wakil Presiden M Jusuf Kalla juga menyatakan tidak percaya dan tidak mungkin Adam Malik menjadi agen CIA.
"Pak Adam Malik tidak seperti itu, karena alasan kepribadian dan alasan pemikiran politiknya. Beliau pendiri Partai Murba. Mana mungkin orang Murba jadi agen CIA. Mana orang Amerika percaya. Saya yakin tidak seperti itu," tegas Wapres.
Hal senada juga disampaikan Gubernur Lemhannas Muladi yang berpendapat bahwa Adam Malik bukanlah anggota CIA.
Adam Malik, kata Muladi, ketika itu memang merupakan salah satu orang yang menentang keras keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Menurut dia, bisa saja pejabat AS ketika itu melakukan dialog dengan Adam Malik lalu mengambil kesimpulan sendiri bahwa Adam Malik "dianggap" sudah bisa dipengaruhi pikirannya.
"Sehingga seolah-olah dianggap sebagai agen informal, padahal tidak begitu. Substansinya kan Adam Malik dianggap berpikiran sama (dengan AS) untuk menghadapi PKI ketika itu," kata Muladi.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008