"Februari rencananya mulai coba untuk mendapatkan ini lho flow-nya (alurnya)," kata Chief Operation Officer Beanarto W Widarpo usai peluncuran Promo Setengah Harga Ongkos Kirim (SHOK!) di Jakarta, Rabu.
Kemudian, Beanarto menambahkan, uji coba pengiriman luar negeri itupun akan berlanjut ke Malaysia pada Maret mendatang.
"Maret coba di Malaysia," katanya.
Ia menjelaskan akan dimulainya percobaan pengiriman luar negeri karena potensinya sudah ada seiring dengan banyaknya frekuensi penerbangan pesawat Lion Air Group ke wilayah regional, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan India.
Baca juga: Ketatnya persaingan, Lion Parcel fokuskan pengiriman antarpulau
"Permintaan mulai banyak, pada bilang ke saya 'saya mau deh jadi agen di luar', orang-orang Indonesia di luar negeri bilang begitu. Intinya, sudah ada potensi. Berikutnya Thailand, Vietnam, China juga. Ke mana Lion terbang, kita ada," katanya.
Ia mengaku berkaca dari pembukaan rute penerbangan Lion Air Group di Timika dan permintaan akan pengiriman ekspedisi pun langsung meningkat.
"Desember dibuka rute Timika, Januari ini sudah ada pengiriman ke Timika," katanya.
Baca juga: Menyusul induk perusahaan, Lion Parcel akan IPO pada 2020
Direktur Utama Lion Parcel Farian Kirana menyebutkan memang saat ini 100 persen pengiriman masih domestik dengan rincian, 95 persen antarpulau dan lima persen Jabodetabek.
"100 persen masih di domestik karena mengikuti armada Lion Air Group. Memang ada penerbangan ke Asia Tenggara, dengan Thai Lion dan Malindo Air, " katanya.
Terkait target hingga akhir 2020, Farian mengatakan pihaknya berharap bisa membukukan volume pengiriman dua kali lipat dari 2019.
"Waktu kita 2019, kita targetkan lima kali lipat tapi tidak tercapai, harapannya volume kita naik dua kali lipat di tahun ini," katanya.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020